Mohon tunggu...
Riana Widhianingsih
Riana Widhianingsih Mohon Tunggu... Pustakawan - Penulis

enjoy aja. Yuk sharing tentang tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibalik Takdir dan Airmata

27 Agustus 2024   08:47 Diperbarui: 27 Agustus 2024   08:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa? Tumben banget anak Bunda manja begini?" Rara menatap Anna dengan mata penuh perhatian.

"Dev, Bun..." Anna memulai dengan nada cemas.

Rara mengernyitkan dahi. "Sepertinya Anna dan Devan akhir-akhir ini mulai renggang."

"Loh, kenapa kamu merasa begitu?" Rara bertanya, tampak khawatir.

"Entahlah, Bun. Anna merasa ada jarak aja sekarang. Kata Mila, Devan nggak pernah setia sama satu cewek. Ceweknya di mana-mana."

"Setia itu dibentuk, sayang. Setia bukan sifat bawaan. Begini, kalau kamu takut kehilangan Devan, itu artinya kamu siap untuk segala risiko ke depannya.

Anna terdiam sejenak, mencermati kata-kata bundanya.

"Makasih, Bun. Anna paham sekarang. Seseorang akan menjadi sosok yang setia kalau sudah bertemu orang yang tepat, kan?"

"Nah, anak Bunda pintar," Rara mengusap lembut rambut putrinya.

"Tapi, Bun..."

"Apa, hm?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun