Mohon tunggu...
RIAN PUJA
RIAN PUJA Mohon Tunggu... -

If tomorrow never comes

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kami Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

30 Maret 2015   10:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia adalah negeri yang menjunjung tinggi kebebasan demokrasi. Setiap orang berhak ikut serta memberikan hak suaranya untuk setiap kebijakan yang dibuat pemerintah. Demokrasi di sini memberikan ruang gerak bebas bagi setiap orang untuk memberikan hak suaranya, bukan hanya pejabat-pejabat tinggi yang berhak berpendapat karena kebijakan tersebut juga akan kembali ke rakyat. Semua rakyat dari yang konglomerat sampai melarat berhak menolak atau menerima setiap kebijakan. Permasalahanya, apakah semua orang sudah merasakan benar adanya kebebasan demokrasi di negeri ini?

Saya hidup diantara berjuta rakyat Indonesia. Saya sekarang menjadi bagian dari generasi muda Indonesia. Generasi penerus-penerus bangsa Indonesia. Mungkingkah generasi muda bisa mencintai negerinya ? saya rasa generasi muda mulai sekarang harus banyak berpikir tentang perpolitikan. Bagaimana kondisi perpolitikan negeri saat ini, supaya saat mendatang bisa menjadikan pelajaran bila menjadi seorang pemimpin. Dalam berbicara politik, setiap remaja mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam menyampaikan pendapatnya. Ada remaja yang benar-benar nyolot sampai ikut-ikut an demo, ada juga remaja yang cuman berpendapat ringan-ringan saja sambil ngobrol dengan teman. Seperti, Kok korupsi di negeri kita semakin merajalela ya ? Ini juga termasuk remaja yang berbicara politik. Tapi hanya sebatas mengkritik ringan.

Saya merasa bila tidak ada yang berani berbicara politik,maka politik akan semakin jauh dengan kita semua. Kebiasaan mengikuti alur yang mengalir harus kita buang jauh-jauh karena bisa membuat kita malas melakukan sesuatu yang bermanfaat. Untuk dirinya saja sudah pasrah apalagi untuk memperbaiki negeri ini. Saya sebagai generasi muda tidak setuju bila banyak yang beranggapan hanya generasi tua yang mampu berbicara politik. Saya dan generasi muda mampu berbicara, meskipun tidak tau masalahnya dan lebih sering mengkritik daripada memuji, tapi kami lakukan demi bangsa ini. Kami ingin menunjukkan bahwa bukan hannya generasi tua yang punya hak membicarakn politik . Padahal bila kita melihat masa lalu, revolusi tidak akan pernah terjadi bila para generasi muda tidak bertindak untuk ramai-ramai melengserkan presiden Orde Baru. Saat Orde Baru , kebebasan sangat lah sulit. Rakyat tidak boleh menyampaikan pendapatnya di muka umum karena dianggap menentang pemerintahan. Banyak para politikus ditangkap dan dipenjara karena menentang kebijakan presiden. Saat itu, kebebasan memang sulit ditemukan. Tapi saat revolusi saat ini, sudah kebalikannya. Bahkan biasanya keblablasan. Kasus-kasus per politik an di negeri ini juga sering disorot tajam oleh para generasi muda yang menentang adanya penyelewengan hukum.

Banyak para generasi muda yang menyampaikan opini maupun idenya dengan berani. Tidak ada basa-basi sedikit pun dalam menyampaikan idenya. Di Media massa, kami sering menegur, memuji, mencemooh, mendukung penuh, kami sering melakukan itu dengan harapan suara kami berarti bagi negeri ini. Tidak ada yang kita cari dalam hal perpolitikan ini, hanya kepedulian terhadap bangsa ini yang membuat kami beraksi. Jika para Generasi Muda tidak boleh berpolitik, tentu rakyat ini akan semakin jauh dengan pemerintahan. Padahal rakyat-rakyat sangat mengharapkan kami terjun dalam politik agar senantiasa mewakili suara-suara mereka menuntut pemerintahan yang lebih adil lagi.

Gambaran tentang kondisi kepemimpinan negeri kita saat ini sudah terlihat jelas, kondisi kepemimpinan Negara kita semakin hari semakin memburuk . Rakyat miskin semakin tertindas, sedangkan pemimpin semakin di atas. Hobby para petinggi negara menghabiskan uang rakyat semakin mengganas, sementara banyak rakyat jelata yang mati kelaparan karena ulah serakah mereka. Undang-undang seakan dibuat permainan oleh hakim dan jaksa karena tergiur iming-iming uang milyaran, tetapi mengapa hukum tidak pernah bersikap adil terhadap rakyat. Politik semakin amburadul karena ulah tokoh politik. Suara-suara rakyat sering terabaikan karena dianggap tidak penting lagi. Tokoh-tokoh politik pun sepertinya sudah jarang yang benar-benar tulus mengabdi untuk negara. Rakyat semakin bosan dengan keadaan seperti ini, revolusi seakan sudah mati.

Dunia perpolitikan Indonesia saat ini sedang membutuhkan tokoh-tokoh pembaharuan yang mempunyai kecerdasan memimpin bangsa ini. Bukan hanya orang-orang yang sudah lama menduduki peranan penting. Kita harus membuka kesempatan buat para generasi muda untuk terjun ke dunia politik.

Kami masa lalu, masa kini dan masa depan adalah gambaran para generasi muda yang terus berbicara politik dan langsung turun ke lapangan kapan pun. Saat masa lalu, para generasi muda sudah membuktikan bahwa mereka mampu membuat sebuah keputusan. Saat Ir.Soekarno di asingkan di Rengasdeklok,, karena para generasi muda sedang memanfaatkan kesempatan untuk merdeka tanpa berlama-lama lagi . Selain itu, seperti yang dijelaskan di atas, peran generasi muda dalam menggapai revolusi. Pada masa depan, kami akan membuktikan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang maju karena banyak para pemudanya yang peduli akan negaranya sendiri.

Saya mencintai Indonesia. Saya ingin Indonesia lebih maju dari bangsa lain. Saya ingin semua rakyat Indonesia bisa merasakan kesejahteraan. Saya ingin semua anak bangsa mencintai negerinya .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun