Ujar seorang player di Game Starcraft, "Right now, the pillar of world ... is math."
Kehadiran Artificial Inteligence di dunia saat ini kiblatnya pasti Amerika Serikat. Kita mengetahui pelbagai fenomena unik sekaligus menghebohkan yang melibatkan kecanggihan AI dimana bisa menggerus kepercayaan publik terhadap kepemimpinan bangsa. Seperti dulu tersebar Video Manipulasi AI Deepfake yang menggambarkan Pidato Presiden Donald Trump yang palsu.
Ragam komentar pun bermunculan dari pengguna Youtube, seperti ujar akun bernama mt7able:
"This is how AI destroys humanity. Not through Cybernetic Terminators but simply through exploiting our stupidity and watching the chaos unfold."
Terjemahan:
"Beginilah cara AI menghancurkan umat manusia. Bukan melalui Cybernetic Terminator tetapi hanya dengan mengeksploitasi kebodohan kita dan menyaksikan kekacauan yang terjadi."
Semakin banyak beredar foto-foto kita, rekaman suara kita, dan video kita di internet, maka semakin mudah AI mendapatkan data dan informasi tentang individu kita, berupa wajah, suara, dan gerakan tubuh. Dan ini bisa digenerasikan menjadi sebuah Video Baru yang bersifat manipulatif yang mampu mengecoh publik.
Hal ini sebenarnya tidak terlalu menghebohkan toh mekanisme AI seperti Fitur ChatGPT yang kita gunakan memiliki database informasi dunia yang ada di internet sampai tertanggal September 2021.
Jadi apabila ChatGPT update, kemungkinan besar database informasi ChatGPT bertambah dan semakin berekspansi ke tahun berikutnya. Maka ChatGPT nantinya bisa menjawab siapa Indrian Safka Fauzi dengan benar, karena sudah ada data dan informasi siapakah saya sebenarnya dimata logika dan matematika AI.