Keterangan Hadits diatas menjelaskan dengan terang, bahwa Mukmin (orang beriman) yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk kehidupan alam berikutnya. Tidak peduli ia seorang yang muda maupun tua, namun fokus pikiran mukmin yang cerdas adalah demikian.
Dengan memikirkan kematian dan persiapan alam berikutnya, kita menjadi makin berhati hati dalam berkata dan bertindak, semua perkataan dan tindakan kita semata-mata demi kebaikan kita untuk keadaan wafat kita dan keadaan kita di alam berikutnya. Oleh karena itu hal tersebut mendorong kita dalam sifat-sifat kebaikan, dan melalui kebaikan yang konsisten kita lakukan sepanjang hidup menjadikan kita cerdas sebagaimana rumusan:
Kebaikan tulus melahirkan pemikiran yang cemerlang, pemikiran yang cemerlang melahirkan keinginan luhur, dan keinginan luhur melahirkan kecerdasan.
Jika diri kita memiliki kecerdasan yang kuat disebabkan pikiran selalu berfokus pada kematian dan kehidupan setelahnya, doronglah rasa ingin tahu yang tinggi akan hal yang sesuai dengan minat dan bakat anda. Karena dengan rasa ingin tahu yang tinggi membuat orang menjadi beraksi. Dan pada aksi itulah, kecerdasan membantu eksekusi aksi menjadi lebih efektif dan efisien yang berpotensi dapat memuaskan harapan kita dimasa mendatang. Dan setelah aksi yang memuaskan harapan kita, lahirlah kenikmatan demi kenikmatan.
Memikirkan kematian dan mempersiapkan setelahnya, membuat kita memiliki "mengapa" yang cukup kuat. "Mengapa" ini berarti niat terdalam anda dalam mengatasi "bagaimana" yang seperti apapun. Semakin kuat "mengapa" diri anda, maka anda mampu menanggung hampir semua "bagaimana." Sebagaimana level "mengapa" yang pernah saya jabarkan di artikel yang sebelumnya, ada beberapa level "Mengapa" berdasarkan susunan level kehidupan setelah kematian, yang diantaranya:
- Level +3, Menjadi orang saleh.
- Level +4, Menjadi orang yang welas asih.
- Level +5, Menjadi orang yang memberikan kebermanfaatan hidup pada sesama.
- Level +6, Menjadi seorang jenius dalam berpengetahuan.
- Level +7, Menyelamatkan Negeri dari krisis.
- Level +8, Mensejahterakan seluruh makhluk di bumi.
- Level +9, Memberikan perdamaian bagi seluruh manusia di bumi.
- Level +10, Memberikan keselamatan dunia akhirat bagi seluruh manusia di bumi.
NB: jika Level +6 telah dicapai, maka +3, +4, +5 sudah dicapai, sementara +7, +8, +9, +10 belum dicapai.
Semakin tinggi Level "Mengapa" diatas yang anda miliki, itulah yang menentukan kualitas dan kapasitas anda menjadi manusia seutuhnya.
Maka apakah anda sering memikirkan kematian anda yang seperti apa, dan kenikmatan alam akhirat apakah yang anda dambakan?
Cimahi, 12 Juli 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H