Jika hubungan didasari rasa hormat diantara keduanya. Maka timbullah ikatan yang kuat dan saling meluhurkan, harmonisme keduanya tercipta. Dan tumbuhlah rasa saling percaya yang menguatkan senantiasa, sampai maut memisahkan, doa-doa mulia tetap teruntai padanya sepanjang hayat.
Namun ...
Apabila telah lenyap rasa hormat dalam satu hubungan. Sirna semua ikatan yang telah dipertahankan, terpicu satu pihak mencari-cari kesalahan pasangan dalam sebuah hubungan. Pertengkaran tak terelakkan, hingga akhirnya yang amat ditakutkan ... perpisahan diantara keduanya menjadi realitas.
Keterangan Penguat dari Pengetahuan Religi Islami
Maka benarlah Sabda Rasul yang tegas dalam Hadits Riwayat Ahmad - 21.693, Nabi Muhammad dengan tegas memberikan ancaman kelak di Yaumul Mahsyar dengan begitu meluhurkan sikap menghormati, berikut isi keterangannya:
"Bukanlah umatku! Yang tidak menghormati lebih tua (bukan hanya usia, bisa jadi kedudukannya, tanggungjawabnya dan derajat ilmunya), yang tidak menyayangi yang lebih muda (sama seperti keterangan sebelumnya) dan yang tidak mengetahui hak orang-orang berilmu."
Keterangan Penguat dari sisi Ilmiah
Begitupula secara ilmiah, terdapat penelitian yang memaparkan pentingnya rasa hormat dalam sebuah hubungan, seperti yang diulas dalam tulisan ilmiah psychologytoday.com dengan judul The Need for Mutual Respect in a Relationship.
Terdapat 3 kunci utama dalam membina rasa hormat saat menjalankan sebuah hubungan yang dibahas dalam tulisan diatas, diantaranya:
- Pemecahan masalah, semakin paham apa spesifikasi dan komponen pemikiran yang dimiliki seorang dalam hubungan yang kita bina (seperti kecerdasan dominan, kewajaran, kebajikan) maka ketidaksetujuan diantaranya mudah terpecahkan, dan membuat pasangan dalan hubungan tersebut semakin dekat dan penuh keakraban.
- Penerimaan terhadap perbedaan, merupakan pondasi utama dalam membina keharmonisan sebuah hubungan terutama bagi pasangan hidup.
- Ketangguhan, sebuah hubungan yang penuh rasa hormat diantara sesamanya tidak menyimpan dendam dan bergerak maju.
Contoh Realistis yang diaplikasikan
Sebagai contoh, hubungan yang saya bina bersama rekan kompasianer yang setia selalu hadir di setiap torehan karya saya, saya selalu membalas setiap komentar yang penuh kehangatan sahabat berikan dengan kata: "Hormatku".
Kata "hormatku" dalam komentar yang saya toreh adalah simbol bahwa saya menghormati perhatian, doa, apresiasi dan dukungan tulus yang begitu berharga dan sangat berdampak pada kondisi mental saya untuk terus dan tetap berkarya di Kompasiana.
Dengan sikap hormat yang saya nyatakan melalui tulisan, saya turut merasakan dampak positif terhadap kualitas tulisan-tulisan saya di masa kini, dan nampak perkembangan yang terlihat di setiap tulisan-tulisan saya dimulai dari awal saya debut menulis hingga kini saya berpangkat penjelajah kedua kalinya.