Hai sahabat pembaca!
Mohon izin ikut meramaikan semarak event Ramadan Kompasiana ya sahabat Kompasianer dan Pembaca! Terima kasih.
Apa yang akan kita upgrade skill kita di Bulan Ramadan kali ini?
Ya!
Berbaik sangka kepada Allah!
Sebagaimana keterangan Al-Hadits dibawah:
Saya merangkai sebuah pengetahuan dari berbaik sangka kepada Allah, bahwa dengan memaknai segala perisitiwa hidup yang kita alami terutama di bulan suci ini, alangkah eloknya dimaknai bahwa ada kebermanfaatan dibalik segala peristiwa yang kita alami dan jalani.
Misal seperti peristiwa yang baru saja saya alami:
Aku baru saja mendapati Ibuku kelelahan setelah seharian beraktivitas... sehingga aku harus membantu Ibu pada keseharian kali ini untuk meringankan beban lelah beliau saat ini. Aku berbaik sangka kepada Allah, bahwa dengan kejadian ini aku berkesempatan untuk melatih diri berkemampuan dalam kegiatan sehari-hari berumah tangga kelak, dengan cara meringankan beban pekerjaan ibunda di Rumah, yaitu seperti menyapu, mengepel lantai, dan bahkan memasak ala kadarnya.
Nah, setelah menyimak kisah diatas. Kita dapat menyimpulkan. Bahwa sebelum memaknai peristiwa, alangkah eloknya kita berbaik sangka dahulu kepada Allah. Siapa tahu ada manfaat besar mengapa Allah memberikan kita kejadian tersebut. Niscaya petunjuk untuk memaknai peristiwa yang kita alami bisa kita ilhami. Nah, barulah kita dapat menyadari makna kebermanfaatan dari peristiwa yang kita alami tersebut, seperti kita menjadi makin ahli di bidang yang kita geluti, dan kita menjadi makin mantap dalam efektivitas serta efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan.
Ternyata banyak makna yang kita bisa gunakan setelah berbaik sangka kepada Allah atas peristiwa yang telah dan sedang terjadi. Diantaranya:
1. Makna melatih diri untuk makin berkemampuan di hari nanti. Misal: Mengalami proses pelatihan dan pendidikan saat sedang bertugas, untuk makin siap untuk dengan tugas berikutnya
2. Makna melatih kesabaran agar mampu menjadi orang baik dengan penuh konsistensi. Misal: Merasakan perlakuan tidak adil, namun dimaknai dengan sikap sabar karena yakin bahwa setiap ujian hidup yang diterima, pasti tujuannya untuk mengasah mental kita menjadi semakin baik.
3. Makna melatih penguasaan ilmu pengetahuan agar mampu menjadi seorang profesional di bidangnya. Misal: Mendapati tugas dan pekerjaan rumah yang menumpuk sejak kuliah, tujuannya agar kita terbiasa kelak saat menekuni profesi sesuai bidang yang digeluti.
4. Makna melatih keahlian dan keterampilan agar makin piawai dalam pekerjaan sehari-hari. Misal: Menjadi seorang tukang yang selalu melatih diri dalam pertukangan, kelak membantu untuk memecahkan persoalan yang relevan dengan bidang ditekuni sehari-hari.
5. Makna mencoba kemampuan baru agar makin kaya akan keterampilan dan keahlian. Misal: Mencoba belajar mengendarai motor saat sudah menguasai mengendarai sepeda, membuat kita segala bisa dalam berkendara roda dua.
6. Dan makna bermanfaat lainnya yang mungkin sahabat temukan dalam berkehidupan.
Bagaimana sahabat? Adakah relevansi makna yang berkaitan dengan peristiwa yang sahabat baru saja alami? Allah ternyata selalu berharap yang terbaik untuk kita semua melalui rencana dan kehendak-Nya, maka kita wajib menyadarinya dengan berbaik sangka.
Sekian dan semoga bermanfaat!
Cimahi, 3 April 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H