Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fiksiana: Demokrasi atau Imperium untuk Bumi Pancawarna?

13 Maret 2023   06:45 Diperbarui: 13 Maret 2023   07:04 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demokrasi atau Imperium (Wikimedia Commons/Frederic Sorrieu - Kompas.com)

Masyarakat sudah muak dengan kelakuan hipokrit para politikus melalui partai politik yang tidak mengenal kawan maupun lawan demi kekuasaan semata.

Masyarakat dihadapkan pada dua pilihan model pemerintahan. Demokrasi atau Imperium kah?

Demokrasi bersandar pada daya kritis yang matang. Sementara Imperium bersandar pada ketajaman hati.

Demokrasi dimana kebijakan Presiden tidak sepenuhnya kebenaran, apalagi kebenaran mutlak yang menyelamatkan. Imperium dimana kebijakan Raja adalah kebenaran mutlak yang wajib sifatnya menyelamatkan.

Demokrasi dipimpin oleh Presiden. Sementara Imperium dipimpin oleh Raja yang mewarisi potensi dan sifat kenabian.

Demokrasi bersandar pada Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Sementara Imperium bersandar pada Titah Raja, Abdi Raja dan Rakyat.

Pertanyaannya... adakah urgensi kita melanjutkan Demokrasi? Atau adakah urgensi kita menuju Imperium?

Apakah kesadaran rakyat memang lebih condong pada Demokrasi? Atau sudah kepalang muak dengan Demokrasi?

Apakah Rakyat ingin kembali dipimpin Presiden yang dikelilingi para hipokrit? Atau ingin dipimpin seorang Raja yang dikelilingi Abdi Raja yang setia?

Semua dikembalikan pada keputusan dan kesadaran rakyat itu sendiri... tiada paksaan dan tentu semua bersandar pada urgensi zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun