Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pemimpin Orientasi Rakyat atau Orientasi Kepuasan Materi Belaka?

9 Maret 2023   12:50 Diperbarui: 9 Maret 2023   13:15 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin (Freepik.com)

Ragam fenomena hedonis dan materialis aktual saat ini dari para pejabat terhormat membuat kami berpikir sejenak, apa sebenarnya orientasi kepemimpinan bangsa ini?

Masih ingat wahai para pejabat yang terhormat akan sila Pancasila ke-4, disitu berbunyi: KERAKYATAN. Jadi apakah orientasi bapak bapak ibu ibu pejabat yang kami hormati, orientasi kerakyatan kah? Atau orientasi kepuasan materi belaka?

Mobil Rubicon yang diperiksa kepolisian (bangka.tribunnews.com)
Mobil Rubicon yang diperiksa kepolisian (bangka.tribunnews.com)

Untuk apa mengumpulkan materi yang melimpah seperti kendaraan mewah dan rumah rumah megah dengan cara-cara haram, kalau pada akhirnya lenyap dari genggaman anda wahai pejabat budiman?

Apa sebenarnya yang para pejabat pikirkan semasa menjabat? Apakah demi kerakyatankah? Atau malah demi urusan perut sendiri, bahkan kepuasan materi yang bikin makin prestise di mata masyarakat?

Apakah terbesit dalam pikiran para pejabat yang terhormat, untuk mengosongkan perut bertirakat, demi dapat bersimpati rasa kelaparan yang diderita rakyat yang memenuhi kebutuhan makanannya saja pada hari demi hari saja bahkan tidak mencukupi?

Apa sulit untuk menahan nafsu perut sendiri? Dengan melakukan puasa sunah sesuai ajaran agama yang dianut wahai para pejabat yang terhormat?

Apa tujuan utama para pejabat yang terhormat mengejar kedudukan tertinggi menuju kursi kepemimpinan pemangku kebijakan publik?

Kami bertanya sila para pejabat jangan cukup menjawab dengan lisan, tapi dengan tindakan nyata untuk kami rakyat yang Bapak Ibu pimpin.

Mengapa berpuasa sunah saja sulit? Padahal itu mencerdaskan keinginan luhur bapak ibu, agar senantiasa bertekad luhur dalam memajukan peradaban negeri? Dan dengan berpuasa karena Tuhan Yang Maha Kuasa tentu semakin mempertajam garizah untuk keselamatan bangsa? Pengetahuan Neurosains sudah mengkonfirmasinya, sila baca pengetahuan tentang guts brain (kecerdasan keberanian) dari Neurosains wahai pejabat yang terhormat. Kalau para pejabat terhormat mengamalkannya, tentu menjadi inspirasi bagi kami rakyat jelata ini.

Kami membutuhkan perubahan, dimana saat ini kami terkotak-kotak dalam lingkungan yang individualis terutama di perkotaan. Kami mengharapkan, segala kehidupan yang gotong-royong berbhinneka menguat dalam peradaban kerakyatan kami.

Jadikan fokus pikiran pejabat terhormat demi kerakyatan. Dawamkanlah mantra kuat dalam hati:

"Rakyatku... rakyatku... rakyatku..."

Lalu kuatkan mantra tersebut dengan tindakan, yakni pelayanan, pengayoman, perlindungan, dan pemeliharaan untuk kerakyatan juga untuk alam bumi nusantara yang menaungi negeri tercinta ini. Niscaya dengan dedikasi pengabdian ini para pejabat terhormat meraih kepercayaan dari rakyat, dan tentu dilengkapi dengan karakter yang penuh kesederhanaan hidup, rajin berpuasa sunah, dan tidak lepas dari mengingat Kuasa Tuhan yang menaungi kita dengan kasih-Nya yang kekal.

Kami membutuhkan pemimpin orientasi rakyat, bukan calon pemimpin yang sudah mencapai tahta tertinggi di negeri ini, baru kepikiran "aduh saya harus ngapain ya?"

Para pejabat terhormat adalah harapan kami di muka bumi ini, tolong jangan khianati kepercayaan kami sampai saat ini kepada anda yang kami hormati senantiasa.

Cimahi, 9 Maret 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun