Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kondisi Perubahan Zaman dan Suasana Dunia karena Berubahnya Fokus Pikiran Penduduk Bumi

7 Maret 2023   16:30 Diperbarui: 7 Maret 2023   16:35 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Surga (freepik.com)

Hai sahabat pembaca!

Sebagai Disclaimer: Tulisan ini mungkin tidak cocok untuk sebagian pembaca dan mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman karena keyakinan yang berbeda. Tapi memang sudah waktunya kami ungkap sebagaimana yang kelak akan terjadi berdasar referensi Islami, dan bahkan kami mengambil gambaran kehidupan dunia dari Sastra Veda (Ajaran Hindu).

Jika Fokus Pikiran (Penyembahan) Seluruh Penduduk Bumi Sepenuhnya Kepada Allah, Apakah Wajah Dunia dan Seisinya Berubah?

Ya! Tentu untuk mewujudkan hal demikian perlu ada perantaraan yang kuat, beliau adalah Isa as. yang turun kedua kalinya di muka bumi. Karena Isa as. adalah figur surgawi yang paling kuat, sebagai hakim paling adil di muka bumi, memberantas kezaliman, dan menyelamatkan orang-orang saleh dari angkara murka di akhir zaman. Beliau adalah harapan utama bagi yang beriman akan kedatangannya di alam dunia menuju zaman cinta (premayuga).

Referensi Veda pun yang terkisah dalam Epic Mahabharata dan Epic Ramayana, banyak menggambarkan kualitas wujud dunia yang beraneka ragam. Yang mana dunia dirasakan kenikmatannya layaknya alam surga saat masa Pemerintahan Sri Rama di Zaman Perak (Tretayuga) dengan kualitas manusia penuh kesalehan dan berkeinginan luhur yang memusatkan fokus pikiran dalam wujud bhakti kepada Sri Rama, sehingga dunia dipenuhi suasana cinta dan kedamaian surga dunia selama masa Pemerintahan Sri Rama berkuasa.

Dengan demikian terkhusus di akhir zaman besi (kaliyuga) ini, yang mana fokus pikiran manusia benar-benar kacau karena campur aduk antara fokus pikiran kepada materi/benda, uang, kenikmatan dunia, dan lainnya yang bersifat duniawi dengan fokus pikiran kepada Tuhan. Sehingga atmosfer kehidupan manusia pun begitu carut marut pula. Permasalahan hidup yang kian hari makin bermunculan, protes dan kekecewaan kepada berbagai pihak meraja, karena tidak amanahnya saat mengemban tanggungjawab sebagai figur, dan lain-lainnya.

Jadi, kembali lagi ke pertanyaan sebagai bentuk penasaran kami.  Apakah Wajah Dunia dan Seisinya Berubah? Jika kita memusatkan pikiran kita sepenuhnya kepada Allah (bagi pemeluk Ajaran yang berasal dari Allah)?

Benar! Kondisi dunia digambarkan dalam keterangan Al-Hadits semasa kepemimpinan Khalifah Isa As. yang mana hewan buas pun seperti ular menjadi akrab dengan manusia, karena atmosfer dunia berubah dipenuhi manusia yang berhati baik, berkeinginan luhur (saling mengayomi, menghormati, menyayangi, melindungi, menyelamatkan, dsb) dan akal yang mencerahkan. Bahkan berkah dari sifat kebaikan, keinginan luhur dan akal mencerahkan dari diri manusia dapat mempengaruhi kondisi tubuh manusia juga kualitas udara yang membuat hidup di muka bumi layaknya surga terjadi, seperti pula yang tergambar dalam sastra Veda dalam kisah Epic Ramayana semasa pemerintahan Sri Rama.

Isa As adalah perwujudan dari Rahmat Allah di zaman ini di muka bumi. Untuk Umat Islam di akhir zaman menghadapi kengerian kiamat. Karena dalam ajaran Islam sendiri, kita dilarang membeda-bedakan Para Nabi dan Rasul yang berkehendak atas keselamatan kita semua.

Mengapa Fokus Pikiran Penduduk Manusia secara keseluruhan dapat merubah kondisi fisik manusia dan alam dunia?

Karena tiap komponen manusia yakni Hati, Keinginan, dan Akal itu beresonasi dengan kuat dengan Alam dunia yang juga tercipta dari sifat alam material yang dijelaskan dalam sastra Veda, yakni Energi Sattvam (Kebaikan), Rajas (Nafsu), Tamas (Abai/Kegelapan). Sattvam menjelma menjadi potensi Hati manusia, Rajas menjelma menjadi potensi Keinginan/Motivasi, dan Tamas menjelma menjadi potensi Akal manusia. Jika Energi ketiganya berada dalam gradiasi cerah positif dan kuat, maka ketiganya dapat mempengaruhi kondisi alam, atmosfer yang menyelimuti dunia, dan kondisi fisik manusia itu sendiri. 

Energi yang tiga itu menjadi kuat karena:

  • Sattvam, diasah dengan kesalehan dan ketaatan atas ajaran agama yang dianut.
  • Rajas, diasah dengan mewujudkan keinginan luhur berupa tindakan nyata.
  • Tamas, diasah dengan mencerahkan pemikiran sesama hidup.

Lalu, apa perjuangan kita demi menyambut kedatangan Isa as. yang kedua kalinya?

Tentu bagi yang menganut keyakinan akan kedatangan Isa as. baik pertama dan yang kedua, kita wajib terus berbuat kebaikan yang benar (tidak merugikan diri sendiri dan sesama paling utama), berjuang menjadi manusia yang saleh, berkeinginan luhur, dan mengasah akal agar dapat mencerahkan sesama hidup, tentunya fokus pikiran (penyembahan) kita mesti terjaga kepada Allah senantiasa setiap waktu dan dimanapun kita berada. Jika untuk umat Islam, maka diwajibkan menjaga sembahyang (salat) yang lima waktu tiada terputus, dan rajin berpuasa (baik sunah apalagi wajib) sesuai aturan dalam ajaran Islam.

Sampai tiba waktunya Isa as. memimpin kita semua menyambut era baru setelah sortir besar-besaran manusia melalui peristiwa bencana besar (seperti Malhamah Al-Kubra/Perang Apokaliptik dan Tragedi Guncangan Alam), peristiwa keluarnya Ad-Dajjal dan pasukan setan yang merasuki orang-orang materialistis dan berbuat kerusakan di muka bumi, dan peristiwa invasi Ya'juj dan Ma'juj yang meniadakan orang-orang munafik meragukan ajaran agama yang dianutnya dari peradaban dunia.

Cimahi, 7 Maret 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun