Hai sahabat pembaca!
Sangat-sangat disayangkan... manusia seakan terkena pengaruh pesona setan menghadapi era penuh kegemerlapan benda-benda berteknologi.
Bagaimana tidak!
Semua sibuk dengan gawainya... semua sibuk dengan kendaraannya... semua sibuk dengan perhiasannya... semua sibuk dengan pakaian modisnya... dan sebagainya... dan sebagainya...
Hingga mayoritas lupa akan hakikat diri sebagai manusia ciptaan Allah, yang saling berkasih sayang sarat moralitas, hidup dalam ikatan persaudaraan dan kekeluargaan, dan sifat-sifat kemanusiaan lainnya sebagai makhluk sosial.
Mungkin saya sedikit memberikan perumpamaan yang mindblowing.
Hidup zaman ini serasa main sepak bola. Fokus terus pada bola, siapa yang menghalang dan merintang, sikut mereka sleding mereka, yang penting bola dapat kukejar, kubawa, hingga ku cetak gol!
Ya!
Manusia seakan menganggap benda-benda yang dikuasainya dan yang dikhayalkan lebih berharga daripada sesamanya.
Bagaimana tidak!
Dari piramida kekuasaan paling puncak hingga terbawah. Tindak pidana korupsi untuk memperkaya diri, tipu menipu untuk mengeruk keuntungan harta seorang, seakan makin marak dan merajalela, seperti perumpamaan menyikut sesama manusia demi mendapatkan materi yang diumpamakan menguasai bola. Dan mencetak gol demi memenuhi gengsi hidup di mata kebanyakan masyarakat. Itulah budaya hidup kita di era sekarang (sampai saat ini di tahun 2023).
Hampir semua manusia menjadi hamba dari benda. Apakah kita tidak menyadari akan hal itu?
Setan telah menjadikan indah pandangan mata kita dan pendengaran telinga kita akan benda-benda yang ada dimuka bumi. Karena benda benda tersebut memiliki kekuatan dan energi yang dapat membantu dan memfasilitasi hidup kita. Hingga kita lalai bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu di langit dan di bumi.
Al-Quran menjadi pengingat kita semua akan hari kini yang kita hadapi. Apa yang dihadapi oleh Nabi dan Rasul Allah menghadapi kaumnya, sejatinya sama dan terulang kembali. Hanya di zaman kini kecanggihan teknologi benda seakan-akan menyihir pikiran manusia hingga benar-benar menjadikan kita lalai untuk mengingat kebesaran Allah dan saling menyayangi saling mengasihi kepada sesama makhluk Allah.
Semua kesibukan kita dalam peradaban masa kini, semua disandarkan pada benda. Dari kesibukan berniaga, entertainment, hingga olahraga sekalipun. Aktivitas yang sungguh melalaikan kita dalam berdzikir untuk persiapan menuju hari berbangkit yang dijanjikan Allah dalam Al-Quran.
Apakah tulisan ini mampu menyadarkan saya tentang realitas yang tengah kita hadapi?
Jawaban ada dalam nurani masing-masing.
Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang lalai akan realitas yang kelak kita hadapi di masa yang mendatang yang paling menantang.
Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 10 Januari 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H