Baginda Rasul Muhammad pernah bersabda "Celaka bagi orang arab dari kejahatan yang telah mendekat!"
Isyarat yang Baginda Rasul bukanlah isapan jempol belaka.
Disaat Bangsa Arab yang dikenal dahulu kebanyakan dari pengembala ternak yang hidup penuh kesederhanaan. Kini telah dilimpahkan kekayaan materi, hingga lalai tentang bahaya yang kelak siap menerkam seluruh bangsanya akibat sentimen negatif dari Bangsa Eropa dan kini malah sibuk berlomba-lomba dan bermegah-megahan membangun bangunan tinggi.
Sungguh tulisan ini adalah wujud kepedulian saya sebagai saudara muslim dari Bumi Nusantara teruntuk kalian saudaraku, bahwa Sabda Rasul diatas semakin mendekat realitasnya.
Serangan-serangan yang dilakukan oleh bangsa Eropa kepada Negeri Muslim di Arab, seperti fenomena LGBTQI, standar ganda HAM, kemarahan soal pemberhentian ekspor minyak. Ini menunjukan apa sebenarnya yang dipikirkan bangsa Eropa kedepannya yang tengah dihantui Krisis Energi, yang kelak akan menjadi malapetaka bagi bangsa Arab.
Seperti kita ketahui di pelbagai media berita baik nasional maupun internasional, Seakan-akan Amerika dan Inggris mulai mundur perlahan ingin memisahkan diri dari kesulitan-kesulitan yang kelak dialami bangsa Eropa, seperti yang kita ketahui dengan peristiwa Brexit atau British Exit tahun 2020 lalu (tepatnya pukul 23.00 GMT pada 31 Januari 2020). Walau memang secara langsung dukungan Isu LGBTQI secara terang-terangan Amerika berikan saat Piala Dunia Qatar kemarin digelar agar memberikan kesan, bahwa Amerika masih bersama Bangsa Eropa.
Amerika dan Inggris tentu sedang mempersiapkan diri kemungkinan terburuk yang terjadi di masa depan! Apakah itu?
Peperangan yang menguras sumber daya!
Kita semua mengetahui Amerika dikenal kengeriannya sejak zaman Perang Dunia 1 dan 2, bukan karena kecanggihan spesialisasi personel angkatan perang seperti yang dimiliki oleh militer Eropa saat itu. Namun keberlimpahan logistik perang dan seni distribusi logistik Amerika di medan perang, yang membuat negeri yang melawan sekutu Amerika ketakutan luar biasa ketika saat melihat bendera Amerikanya saja nampak berkibar di mata mereka.
Dan tentu kita semua tahu, Amerika yang dikenal piawai dalam merayu negeri-negeri berkembang dalam mengeruk Sumber daya alam serta mengikat dengan lilitan pinjaman utang. Membuat sumber daya materi yang dimiliki Amerika begitu melimpah.
