Dia mengucapkan.
"Rehan. Maafkan kami yah."
Aku mengangguk. Seakan paham atas apa yang telah terjadi.
Kemudian waktu berjalan hingga aku duduk di bangku kuliah.
Rekan-rekanku bertanya.
"Rehan. Siapakah Presiden Pancawarna selanjutnya?"
Kali ini aku tak menjawab, dan hanya terdiam. Dan seakan temanku semua mengerti akan responku.
Dalam hatiku aku menjawab "Bapak J akan terpilih kembali."
Alasanku cukup rasional, karena kita membutuhkan kepala negara yang legowo menerima kritikan.
Hmm...
Karena aku tak mau bikin rekan-rekan kuliahku bikin Revolusi Mental seperti saat masa-masa SD. Hahahaha!
Eh ternyata.
Pengumuman Pemenangan Pilpres digelar, dan benarlah "Bapak J" benar-benar menjadi Presiden yang kedua kalinya.
Dari sinilah aku berfikir.
Apa yang aku ucap dan aku tulis, jika didasari motif sarat urgensi Keselamatan Bangsa-Negeri dan Penuh Cinta Kasih Sayang.