Hai Sahabat Pembaca.
Hari ini saya mendapatkan pencerahan, perihal Ilmu Energi yang saya pelajari selama lebih dari 6 tahun dari tahun 2016 hingga sekarang melalui proses pelatihan Olahraga Pernafasan MAHATMA (Maju Sehat Bersama) Indonesia.
Tadi pagi kepala saya dipenuhi energi negatif, sangat berbahaya jika dibiarkan menguasai pikiran. Ini bisa mempengaruhi kualitas tulisan saya di Kompasiana.
Karena karakteristik energi negatif seperti yang digambarkan Al-Quran Surah An-Nas tentang sifat-sifat bisikan Setan yang menyebabkan diri seorang jatuh dalam keputusasaan.
Lalu kemudian saya segera melaksanakan kegiatan Senam MAHATMA bersama Ibunda tercinta.
Senam MAHATMA berfokus pada 3 kekuatan dahsyat yaitu Dzikir (Mengingat Nama Suci Allah dalam Hati), Olah Nafas, dan Jurus. Ketiga kekuatan dahsyat itu dapat memproduksi Energi Positif yang luar biasa dahsyat. Sehingga saya kembali pada kesadaran, dan pikiran saya terjernihkan dari energi negatif. Dan akhirnya jadilah artikel ini.
Inilah mekanisme dimana melalui Nama Suci Allah, Jurus dan Olah Nafas, Energi Positif yang dihasilkan dapat menekan keluar Energi Negatif dari Pikiran kita yang bisa merembet menguasai hati.
Karena sangat berbahaya jika kita tidak segera mengingat nama suci Tuhan saat pikiran kita dikuasai energi negatif.
Gejala yang sering muncul jika Energi Negatif sudah mulai menguasai hati seorang diantaranya:
Uring-uringan penuh kemarahan
Dipenuhi rasa benci
Penuh kekesalan
Dendam
Dengki
Serakah
Rakus
Arogan tidak mau mendengarkan nasihat orang lain
Penuh gairah birahi yang jika dilampiaskan dapat merusak tubuh
Dan gejala buruk dalam hati lainnya (Sifat-sifat setan lainnya)
Kalau gejala itu muncul, akibatnya sangat buruk bagi tampilan karakter kita didepan orang-orang terdekat kita dan sekeliling kita yang menyaksikan.
Energi Negatif bisa menguasai pikiran seorang biasanya disebabkan perilaku kita yang menyebabkan seorang merasa terdzalimi atau tersakiti.
Apa itu Dzalim?
Yakni berlaku Tidak Adil, tidak menempatkan sesuatu perkara pada yang hak atau letaknya.