Mohon tunggu...
Rian Umbu
Rian Umbu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Jalanan

Menulis Membuka Pikiran Baru

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lelaki Pemangkas Rambut di Lolo Ole Itu Bernama Umbu Jalli

2 Agustus 2021   12:41 Diperbarui: 2 Agustus 2021   12:58 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umbu Jalli Saat Memangkas Rambut/Dokpri

Seorang lelaki yang berambut pirang yang berasal dari ujung selatan barat daya itu memiliki talenta yang sangat membantu kehidupannya sehari-hari. Ya..dia adalah pemuda yang lahir di desa Tena Teke. Awal dia bercerita tentang alur hidupnya selama dirantaun.

Menarik..!! dia memulai dengan kata yang enggan terlupakan. Dia berproses di tanah rantau dengan berbagai keterbatasan. Kisah perjuangannya mungkin tidak seperti pemuda yang seusianya di tanah rantau. Dia(umbu jalli) juga pernah menjadi seorang driver. Namun, job yang dia sudah gulati itu telah ditinggalkan.

Singkat cerita....

saat ini, lelaki itu sedang menggulati pekerjaan sebagai jasa pemangkas di salah satu tempat yang cukup jauh dari perkotaan. Dia menggulati job itu sudah cukup lama. Sepulang dari tanah rantau, dirinya mulai mengambil sikap untuk mengembangkan potensi(ilmu) yang dia peroleh selama bekerja di tanah rantau.

Siapa sangka, lelaki itu sungguh menginspirasi banyak orang. Mengapa tidak? Tidak semua orang yang merantau akan menjadi dirinya. Baginya, menjadi tukan g pangkas rambut adalah pekerjaan mulia yang dipercayakan oleh Yang Maha Kuasa.

Tempat pangkasnya pun ramai dikunjungi oleh banyak orang. Bukan hanya dari Desa Lolo Ole, bahkan dari luar desa pun menjadikan tempatnya untuk memendekan rambut mereka. Mungkin karena harga terjangakau. Atau mungkin hasil pangkasnya membuat pelanggan merasa puas.

Luar biasa bukan?

lelaki itu juga bercerita tentang kisah hidupnya yang sangat membuat penulis merasa haru dalam menyimak. Menurutnya, selama kita mencintai profesi yang sedang kita emban, kita akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Bukan hanya itu, dia pun mengakui bahwa pekerjaannya mungkin tidak akan mendatangkan kemewahan. Namun, baginya, menjadi seorang penyukur sudah lebih dari segalanya.

Dia sungguh menikmati prosfesinya. Bahkan dia tidak mampu melayani pelanggan dalam satu hari. Ada pelanggan yang harus meninggalkan tempat cukur itu karena waktu sudah terlalu larut malam. Saat ini, dia sedang berusaha menuangkan segala potensinya untuk menjaga kepercayaan para pelanggannya.

Hingga saat sekarang, dirinya masih terus menabung untuk mengembangkan tempat cukurnya yang masih sangat sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun