Hanya melihat mobilmu dari kejauhan, sontak membuat teriakan kebahagiaan memanggil namamu. Entah apa yang membuat kami(masyarakat sumba) sangat mencintaimu. Lambaian tanganmu sangat berarti bagi kami. Bahkan para pengawal pribadimu dengan santai membiarkan kami mengeluarkan ekspresi. Pakde Jokowi, kami tahu, di balik masker putihmu ada senyum yang begitu tulus untuk NTT khususnya Pulau Sumba.
Sempat ajudanmu yang mengendarai sepeda motor terjatuh karena serbuhan rakyatmu, namun mereka berdiri dan tetap tersenyum. Sungguh baik pakde. Di periode yang kedua ini, dirimu juga telah mendatangi bumi marapu ini. Bumi yang akan kaya dengan potensi wisata.
Pak Jokowi, walaupun tangan tak sampai berjabat, hidung tak sempat berciuman, namun kami sangat merasakan aura kasih sayangmu.
Pakde tersayang, bunyi-bunyian patrolimu juga tak terdengar di kuping kami. Seolah pakde sedang memberi tanda supaya tidak ada ketakutakan dalam diri kami ketika menjamamu dari pinggiran jalan.
Dirimu pantas dinobatkan sebagai rato Sumba. Di mana, hanya orang yang dijuluki rato yang mendapatkan rasa empati dari berbagai elemen masyarakat. Sungguh luar biasa kesederhanaanmu pakde.
Pak jokowi, kami juga sungguh mengharapkan perubahan di tanah marapu ini. Semoga dengan kehadiranmu di tanah Sumba membuat para elit politik atau pemangku kebijakan mampu mensejatherakan kaum-kaum marginal.
Singkat kata, semoga leluhur marapu tanah sandelwood ini senantiasa bersmamu juga..!!!
Terima kasih Rato Jokowi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H