Keraguan kami masih terus berlanjut semenjak pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih di Kabupaten Sumba Barat DAYA-NTT. Mengapa? Keadaan politik yang tidak kondusif saat ini membawa rasa gelisah saya akan suksesnya 100 hari kerja Bupati terpilih itu.Â
Kritikan yang menjatuhkan sumbang bermunculan menilik tindakan Bupati dan wakil Bupati terlantik. Bahkan sempat terjadi kontraversi atas terjadinya kepemimpinan dualisme sekda . Namun, Â dengan jiwa kepemimpinan yang rendah hati dan kebijakan mulia yang ia miliki, hal itupun dapat teratasi. Bukan hanya itu, gebrakan perdana di dinas pendidikan dan kebudayaan dihari pertama membawa nuansa baru dalam birokrasi lintas pemda SBD. Serta masih banyak hal lain yang sudah ia lakukan blusukan.Â
Bupati melakukan blusukan perdana di dinas P dan K (dokpri)
Dilihat dari aksi nyata
Kornelis Kodi Mete itu, banyak pandangan yang bervariasi, Â pro dan kontra seakan menjadi pelengkap dalam blusukan perdananya. Kami mulai menunda keraguan setelah melihat, mengamati, menganalisasi dan meraskan aksi nyata bupati terpilih itu tidak ditunggangi kepentingan politik atau dipengaruhi oleh oknum-oknum tertentu yang ingin mendapatkan kekuasaan tertinggi di Daerah ini. Bupati terlantik itu juga mengingatkan Pegawai Negeri Sipil(PNS) yang sedang bekerja di instansi lingkup pemerintahan SBD supaya bekerja dengan maksimal tanpa mengutamakan jabatan.Â
Blusukan di pasar (dokpri)
Selain itu, ada juga yang berpandangan bahwa pak Nelis tidak akan mampu menyukseskan 100 hari kerja dengan gaya kepemimpinan yang murah senyum. Sedemikian meragukah kita? Bagaimanapun juga publik mungkin berharap akan 100 hari kerja bupati terpilih itu dapat berjalan dengan baik. Pembenahan dari birokrasi akan diutamkan dirinya supaya kepemimpinan setiap instansi dapat masif dan berjalan sesuai visi dan misinya sebelum beranjak ketingkat desa.Seperti itulah harapan besar sebagian masyarakat Sumba Barat Daya ini.
Namun kita patut mengapresiasi bahwa tindakan nyata yang dilakukannya saat ini sudah memberi gambaran bahwa selama lima tahun kepemimpinannya akan membawa daerah kecil ini menuju kesejatheraan. Bupati dan wabup SBD ini sepertinya ingin melakukan cara yang berbeda dibanding sebelum-sebelumnya. Beliau menempuh cara anti-mainstream dibandingkan yang terdahulu.
Kami hanya bisa mengharapkan, seusai misi 100 hari kerja dalam pembenahan birokrasi nanti, Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati dapat menjalankan program 7 jembatan emas dengan maksimal. Tidak lupa, janji-janji kampanye yang ingin mengerjakan sarjana di setiap desa dapat terwujud. Dengan demikian, Â pengangguran yang sangat drastis saat ini akan tertanggulangi.
Sehat selalu dalam menjalankan visi dan misi bapak berdua demi terwujudnya daerah yang makmur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosok Selengkapnya