Di sela-sela revisi kedua pembimbing saya selalu menyarankan dan mendorong  untuk tetap menyelesaikan skripsi,  "Saya harap kamu bisa menyeimbangkan antara organisasi dan skripsi yang kamu kerjakan, walau bagaimanapun kamu harus bertanggung jawab atas studimu" tegas mereka.
Dari saran-saran itu, Â saya ternyata tahu bahwa mereka sangat peduli dengan studi skripsi mahasiswanya. Saran itu juga membuat saya bangkit menulis skripsi setelah seusai ujian seminar proposal skripsi beberapa bulan ditinggalkan.Â
Saran itu serta merta mengubah paradigma saya agar semakin sering konsultasi, saya justru diberikan kemudahan dalam menulis karya ilmiah itu.Â
Lalu kenapa saya harus mempersulitnya? Inilah yang terkadang dialami mahasiswa semester akhir, dimana perasaan susah menemui dosen karena kesibukan seringkali membuat mahasiswa jadi malas mengerjakan skripsi.
Atau bahkan ketika kita sendiri sebagai mahasiswa sibuk, kita jadi malas mengerjakan skripsi. Tapi ternyata saya justru disadarkan oleh pembimbing saya, saya harus tetap memprioritaskan skripsi di tengah kesibukan kesana kemari, tak terasa waktu ujian semakin dekat, Â saya semakin tegar dalam melawan rasa penat itu, supaya saya bisa konsultasi setiap hari dipembimbing. Tanpa kusadari, Â skripsi saya ternyata di ACC kan oleh DP 1 dan 2, dan siap untuk diuji.
Akhirnya, Â hari yang ditunggu tiba, Â tepatnya hari Kamis, 16-08-2018, merupakan sejarah yang tak kulupakan dan moment itu mengingatkanku pada kejadian masa lampau "KAMIS BERDARAH" kisah yang bertepatan dengan hari ujian skripsi saya.
Ujian pun berlangsung dengan kondusif, Â saya diuji oleh pak Asmadi, Â S.Pd., M.Pd. Penguji membeberkan pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa dan mengkritiki hasil tulisan saya serta tidak lupa memberikan msaukan-masukan yang membangun. Â Setelah selesai ujian tersebut, Â berkat kuasa-NYA, saya dinyatakan LULUS.Â
Kebahagiaan ini pun kupersembahkan untuk kedua orang tua, keluarga, Â senior, Â teman seperjuangan dan semua yang sudah membantu dalam menyelesaikan skripsi saya. perjuangan meraih ujian skripsi ini berlangsung selama berbulan-bulan.
Di sela-sela mengerjakan skripsi itu, saya beberapa kali kerap meninggalkan kepentingan yang tidak mendesak mengerjakan skripsi dan meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan orgnisasi dan refresing.
Pesan : Kalau mau tahu arti kesabaran dalam sebuah proses, Â tanyakanlah pada mahasiswa akhir.
Tidak semua Mahasiswa/i sampai pada tahap akhir ini.