Mamuli merupakan salah satu benda pusaka yang disimpan secara khusus karena memiliki pertalian dengan para luluhur. Mamuli (Omma) adalah perhiasaan khas dari Pulau Sumba yang berbentuk anting-anting telinga yang ukurannya agak besar dengan tambahan hiasan ornamen pelengkap.Â
Mamuli  terbuat dari perak dan emas yang dicampur dan dipanaskan dengan api. Setelah cair dicelup dalam air, kemudian dititi untuk ditipiskan dan di lebarkan agar terbentuk sebuah mamuli (Omma).
Masyarakat Suku Sumba memiliki simbol-simbol khas yang menjadi kebanggaan atau menjadi sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dan harus di pertahankan  dari adat istiadat dalam upacara perkawinan, salah satunya Omma (mamuli) yang berupa perhiasan. Masyarakat Desa Kabalidana.
Perhiasan emas (Omma) memiliki peran penting dalam marapu, kepercayaan adat yang masih dapat dilakukan. Zaman dahulu, ketika masyarakat Sumba masih melakukan kebiasaan menarik daun telinga hingga panjang, mamuli digunakan sebagai perhiasan telinga. Namun pada masa sekarang mamoli digantungkan di leher sebagai liontin atau digunakan sebagai hiasan pakaian.
Mamuli yang paling berharga dan yang dianggap kuat, jarang dikeluarkan dari tempat penyimpanan karena dipercaya dan dapat memiliki kesaktian yang bisa menimbulkan bencana alam atau membawa malapetaka bagi orang di sekitarnya.Â
Mamuli juga digunakan sebagai jimat atau mahar pernikahan bagi pengantin perempuan, serta mamuli ini diistilahkan sebagai watu mata (biji mata) yang melambangkan penghargaan terhadap usaha seorang ibu dalam membesarkan anak perempuannya.Â
Bentuk Mamuli
Bentuk dasar Perhiasan mamuli menyerupai bentuk rahim atau kelamin perempuan, sebagai simbol kewanitaan dan perlambangan kesuburan, yang tentunya dimaksudkan menghormati kedudukan perempuan.
Bentuk lain dari perhiasan mamuli adalah berbentuk omega. Perhiasaan mamuli berbentuk Omega () ini terbuat dari emas yang bahan dasarnya berasal dari logam emas yang pada zaman dahulu emas itu diberikan orang Belanda kepada keluarga dari raja-raja yang bersekutu dengan Belanda.Â
Sebelumnya kedudukan logam emas sangat penting dalam kehidupan Marapu (agama asli Pulau Sumba). Dalam kepercayaan setempat logam mulia emas itu berasal dari langit.Â
Matahari terbuat dari emas dan bulan bintang terbuat dari perak. Kemudian sebagian emas dari matahari jatuh ke bumi saat matahari terbenam dan juga perak jatuh ke bumi melalui bintang jatuh (meteorit). Baik logam emas maupun perak keduanya dijadikan sebagai kekayaan dari kemurahan Tuhan yang disimpan menjadi relik suci oleh sekelompok orang di Sumba khususnya di Desa Kabalidana. Selain itu bentuk mamuli banyak ditemukan dalam motif  kain tenun Sumba.