Tragedi terjadi di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada hari Minggu, 29 Desember 2024, saat pesawat  Jeju Airways Penerbangan7C2216 tergelincir dan meledak.Kecelakaan tersebut merenggutnyawa 179 orang, namun 2
 orang kru pesawat berhasil selamat setelah ditemukan di bagian ekor pesawat yang masih utuh.Sebelum kejadian, pesan terakhir yang dikirimkan oleh para penumpang kepada keluarga mereka berisi informasi tentang seekor burung yang terjebak di sayap pesawat. Pesan ini menjadi salah satu petunjuk pertama dalam penyelidikan penyebab insiden tragis ini. Penyelidikan awal juga mengungkapkan bahwa menara pengawas telah memperingatkan adanya kemungkinan sambaran burung beberapa menit sebelum kecelakaan. Lebih dari 1.000 orang dari pemadam kebakaran, polisi dan militer terlibat dalam operasi penyelamatan. Selain itu, 32 mobil pemadam kebakaran dan beberapa helikopter dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar pesawat Boeing 737-800 yang sudah berusia 15 tahun.
Pesan tersebut diakhiri dengan kalimat yang
 mengungkap kan ketakutan akan kemungkinan bahaya. Peringatan dari menara
 juga mengkonfirmasi risiko tabrakan dengan burung beberapa menit sebelum waktu pendaratan yang dijadwalkan. Pilot mengirimkan sinyal mayday pada pukul 8:58 pagi waktu setempat setelah menerima informasi dari menara. Percobaan pendaratan dilakukan pada pukul 9 pagi, namun tiga menit kemudian pesawat meluncur keluar landasan dan menabrak dinding pembatas.Akibatnya, pesawat meledak dan seluruh bagian pesawat dilalap api, hanya menyisakan bagian ekornya saja. Evakuasi segera dilakukan setelah api berhasil dipadamkan, namun sayangnya sebagian besar penumpang dinyatakan tewas.
Operasi penyelamatan dan situasi para korban Tim penyelamat dikerahkan segera setelah kejadian. Sebanyak 1.560 personel, yang terdiri dari polisi, petugas pemadam kebakaran, dan militer, ikut ambil bagian. Tiga puluh dua mobil pemadam kebakaran dan beberapa helikopter dikerahkan untuk memadamkan api yang melalap pesawat. Dari 181 penumpang yang ada di dalam pesawat, 179 orang dipastikan tewas dan dua orang kru pesawat berhasil diselamatkan meskipun dalam kondisi kritis dan segera dibawa ke rumah sakit. Pencarian korban lainnya masih terus dilakukan oleh tim penyelamat. Pihak berwenang juga memberikan informasi bahwa sebagian besar penumpang merupakan warga negara Korea, dua di antaranya berasal dari Thailand. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengidentifikasi semua korban.
Penyelidikan resmi atas kecelakaan ini masih berlangsung, dipimpin oleh Kementerian Transportasi Korea dan dibantu oleh tim internasional. Kotak hitam pesawat akan ditemukan dan dianalisis untuk mengungkap rincian percakapan antara pilot dan menara pengawas, serta data penerbangan sebelum kecelakaan terjadi. Selain itu, Boeing dan CFM International juga akan dilibatkan dalam proses investigasi untuk mendalami kemungkinan adanya gangguan teknis yang mungkin terjadi pada pesawat. Diharapkan hasil investigasi ini dapat membantu menentukan penyebab kecelakaan dan mengidentifikasi langkah-langkah pencegahan di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H