Oleh: Riami
Pohon anyelir di hutan meliuk liuk ditiup angin. Setiap lembar daun anyelir ada wajahmu yang selalu jatuh di mataku yang dipenuhi bulir-bulir doa. Kau tak pernah tahu bagaimana aku menyembunyikan tangisku, karena begitu sakit merindukanmu.
Setiap matahari berpamit pulang, aku mengikuti jejakmu. Dan berharap kau sudah pergi jauh meninggalkan aku. Sebab ada matahari yang harus kujaga di setiap putaran hidupmu juga hidupku.
Melihat jejak kakimu adalah kebahagiaan, sebab itu artinya kau masih ada dan Tuhan menjagamu di setiap langkah.
Nyanyian burung-burung di hutan, kupu-kupu menghisap nektar, adalah pemantik cemburuku berkobar
Dan kulihat kepompong sedang berjuang menjadi kupu yang indah
Membuatku belajar
Kesabaran tiada batas untuk mencintaimu dalam bayang
Bukit Nuris, 4 Agustus 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI