Oleh: Riami
Rindu laksana bianglala
Kadang hijau bikin teduh
Kadang ungu mengharu kalbu
Mungkin warna nila membuat gila
Ataukah biru yang membuat sendu
Aku tetap jingga rinduku tetap bangga
Pada kenangan pedih atau pun bahagia
Kau tahu?
Meski kau telah racuni rinduku
Tapi aku tak mati
Aku bahkan hidup di setiap detak jantungmu
Menjadi degup, di bilik kanan, bilik kiri, kembali ke serambi kanan, serambi kiri
Hingga jantungmu tetap hidup
Dan tak berhenti memikirkan aku
Kau mau? Apa kau mau membunuh bayanganmu sendiri
Siluet yang menjadi kembar dalam segala gerak dan pikirmu?
Entahlah!
Apa pun keinginanmu aku menjadi lebih tidak peduli
Sebab kau ingin atau tidak, aku tetap ada dan bersemayam dalam jantungmu
Kau ingin aku tetap bersamamu?
Mengulang lagi menyeduh kopi tanpa gula?
Yang penting ada tawa kita berdua?
Ataukah kau sudah mulai berusaha melupakan bayang masa lalu?
Tapi tak pernah berlalu?
Ini caramu menunjukkan sikapmu padaku?
Aku makin yakin, bahwa kau dan aku berjodoh di masa sebelum ini, sekarang dan masa yang akan datang
Tersenyumlah bahwa kau selalu ada yang mencintaimu yaitu aku
Saat kau bahagia, sedih, benci, atau pun apa saja tentangmu tak pernah aku permasalahkan
Bagiku cinta tidak hanya masalah berahi
Lebih menuju pada memujamu sepanjang waktu dalam riuh mau pun hening
Dalam peluk maupun lepas
Bukit Nuris, 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI