Oleh: Riami
Sepasang sandal jepit, bermunajat di halaman masjid
Ia berdoa tanpa ingin menjadi ini itu
Ia sadar takdirnya adalah  menjadi pelindung kaki tuannya yang kian rapuh
Sandal jepit ungu
menatap tegak
langit biru
oh syahdu
Ia tahan terik mentari , menunggu kaki-kaki yang beriman menelusuri waktu.
Di aspal jalanan dan fatamorgana menempel di alas tumpuan
Baginya keluh tiada menyelesaikan perjalanan
Ia selesaikan
tugas langkahnya
dalam rumah
pahala
Sandal jepit, mengantar tirakat laku hingga usai
Kesederhanaan menampilkan aura ketelulusan dalam batin.
Bukit Nuris, Mei 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!