Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Keringat Ayah

12 November 2020   09:11 Diperbarui: 12 November 2020   10:54 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keringat Ayah

Oleh: Riami


berbutir-butir bening
menetes tanpa henti
ayah, keringatmu telah menjadi darah dalam tubuhku
menafkahi tulangku yang ringkih
menjadikan aku kuat menapaki terjalnya jalan

ayah, aku melukis jejak kakimu
dalam senandung kata
kecupmu di kening, telah menebar benih semangat juang

ayah, kini keringatmu telah menjadi emas
karatnya tak berkurang dalam jiwaku
kukenang engkau sebagai pahlawan dalam rumah kecil juga dalam lubuk hatiku

Bukit Nuris, 12 November 2020

*Selamat Hari Ayah, dalam butiran doa ayah kukenang*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun