Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Siang Penuh Peluh

21 Juli 2020   23:41 Diperbarui: 21 Juli 2020   23:36 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang Penuh Peluh


Lelaki bergelut dengan terik dan bebatuanMengalahkan segala kemalasan dan sakit
Debu berkutat di dahi dan seluruh baju
Keringat mengucur adah tanda perjuangan hidup tidak boleh berhenti di titik getir

Pada pasir dan semen harap diaduk menjadi adonan semangat
Penuh harap dan panji kehalalan dalam diri

Harga sebutir beras adalah tetes peluh dan keikhlasan mengalir dalam diri
Lalu menjelma jadi rejeki
Pada mahkota kasih yang selalu ada dalam mimpi dan hati

Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun