Tarian indah mendayu, musik mengiringi lenggok penari dengan kuda anyam dari bambu
Kemenyan dibakar, aroma mistisnya membuat penari  bergerak kian seru, napas terengah
Cetar bunyi pecut sang pendekar menjadi penyemangat dan penari semakin menggila
Mata memejam mengunyah bara api
Oh kuda lepas dari pegangan
ndadi beling dikunyahnya juga,  ngeri! Tapi asyik
Begitulah seni budaya unik negeri kita
Yang menjadi kekayaan budaya tercinta
Terakhir ia makan bunga sesaji, layaknya makan krupuk yang kriuk dan gurih
Auum, auum, auum suara auman menandakan yang merasuk adalah mbah macan kata sang pendekar
Sungguh seni indah, penari terkapar lemas, setelah tiga sabetan mendera
Musik usai, tapi budaya tak boleh berhenti
Besuk akan ada panggung lagi
Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H