Debu bersujud
Gerimis basahi, butiran halus kalbu, sujud mengikuti angin
Manusia, bukan malaikat, tapi sungguh tak kan sanggub menerima perih
Dalam ombak laut, pasir membawa cahaya, menampar penuh hikmah. Kesadaran bangunlah bahwa semua kelak di tinggalkan untuk menuju-Mu
Tangis terindah adalah dalam dekapan langit, takut sinar mentari selalu membias mencari kesediahan di kolong-kolong hati, sudah berlari dan sembunyi, tapi matahari selalu tahu di mana mata basah, dia ingin selalu dengan sinarnya mengambilkan tisyu buat setetes debu yang lebam oleh luka
Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H