Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tentang Hidup

9 Juni 2020   04:03 Diperbarui: 9 Juni 2020   04:07 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang Hidup

Mungkin kau sedang bahagia? Atau sedang bersedih, seperti patah sayapmu

Bila sedang bahagia, tutupilah separuh bahagiamu, sebab di sekelilingmu masih banyak yang mereguk sari pahit kehidupan

Bila kau bersedih menangislah jika kau ingin tumpahkan segala butiran bening yang memenuhi dadamu

Lalu tulislah sebuah cita-cita indah, jangan pernah kau ingin berhenti dari perjalanan yang belum usai

Tuangkanlah lukisan harapan, laksana menggambar potret masa depanmu di dalam bingkai kehidupan
Jangan gunakan keraguan, sebab lukisan wajahmu nanti tampak buram

Tahukah kau, bahwa sebuah keputusasaan adalah hilangnya sebuah harapan, maka jangan pernah kau pupuk

Berdirilah di senja temaram, lalu nikmati sunyinya malam
Kau akan temukan kerlip bintang

Saat matamu terlelap, akan tertidur di atas sofa kepasrahan
Di sinilah bawah sadarmu akan temukan sebuah keyakinan bertemu fajar
Begitu setiap hari, hingga kau pahami bahwa perubahan adalah kehendak Tuhan
Maka yakinlah bahwa hidup bergerak

Bergeraklah, bergeraklah seperti air
Ia tahu kapan harus tenang, gerimis,  berombak dan menghanyutkan kepedihan-kepedihan yang menjadi polusi kalbu
Yakinlah

Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun