Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Terjaga

10 Mei 2020   23:30 Diperbarui: 10 Mei 2020   23:31 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurasa semilir menelusuri nadi, lalu ke seluruh vena
Menuju jantung

Begitu halus, kasih-Mu membalur malamku
Engkaulah kelembutan yang paling lembut
Kekuatan yang maha dahsyat dari segala yang kuat dalam lembut-Mu

Engkau wahai Allah, yang mampu menembus yang lembut dengan yang maha lembut-Mu

Kikislah dosa-dosa hamba
Agar tidurku dalam dekap-Mu

Terlalu kental dosa, serasa hamba tak patut memohon pada-Mu
Tetapi kisah neraka, dalam kitab nyata-Mu
Membuatku luluh lantak,  tak berdaya di hadapan-Mu

Sekiranya aku jadi debu, izinkan aku tetap bermukim dalam iman kepada-Mu

Sekiranya aku menjadi bunga yang mekar
Harumnya semoga hanya kurasa karena-Mu

Tak ada yang mampu kumiliki, selain atas kehendak-Mu
Dan degup jantung ini hanya karena-Mu

Bukit Nuris, 2020
~ Riami**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun