Pelajaran Matematika merupakan  salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu wajar jika pelajaran matematika diajarkan sejak dini. Yakni mulai dari sekolah dasar sebagai landasan untuk jejang yang lebih tinggi.  Oleh karena itu, dalam upaya mendukung peningkatan mutu pendidikan, pembelajaran matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar harus betul-betul dikuasai dengan baik. Sesuai dengan teori Piaget pada usia sekolah dasar yaitu 7 -- 11 tahun anak masa sekolah masih dalam tingkat operasi konkret yang mana anak telah mengetahui simbol-simbol matematis tetapi belum dapat menghadapi hal - hal yang abstrak.
Sehubungan dengan itu salah satu keterampilan matematika yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar adalah kemampuan dalam operasi hitung khususnya perkalian. Dimana usia kelas 4 siswa harus bisa menghitung perkalian dengan mahir agar memudahkan untuk jenjang selanjutnya. Hanya saja masih rendahnya kemampuan siswa untuk menghapal dan mengetahui konsep cara menghitung perkalian dengan cepat.  Sebagian guru pun masih belum mencoba menerapkan cara menghitung perkalian cepat dengan menggunakan metode jarimatika yaitu Teknik berhitung dengan menggunakan jari-jari tangan. Untuk mengoptimalkan kemampuan siswa terutama  dalam menghitung perkalian, diperlukan  suatu metode  pembelajaran  yang  lebih  memberikan keleluasaan pada siswa untuk menggunakan jari-jari yang mereka miliki untuk menghitung perkalian tanpa harus menghapalnya.
Jarimatika atau sering disebut dengan metode jari adalah sebuah metode cepat dalam melakukan operasi perkalian. menurut Dwi Sunar Prasetyono, dkk (2009: 19) "Jarimatika adalah suatu cara menghitung Matematika dengan menggunakan alat bantu jari". Penggunaan alat bantu ini sejalan dengan penggunaan alat peraga agar konsep abstrak dalam matematika menjadi tampak kongkrit dengan adanya objek yang nyata.Â
Menurut (Wulandari, 2009) Â Kelebihan jarimatika sebagai media pembelajaran di antaranya adalah:
- Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung.
- Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak.
- Jarimatika relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan.
- Alat yang digunakan tidak perlu dibeli.
Langkah-langkah pembelajaran perkalian kelompok dasar (bilangan 6-10):
- Siswa terlebih dahulu  memahami angka atau lambang bilangan.
- Siswa paham konsep operasi perkalian.
- siswa mengenal lambang-lambang yang digunakan di dalam jarimatika.
   Pengenalannya jarimatika seperti pada gambar di bawah ini:
Tahapan-tahapan mempelajari cara berhitung dengan menggunakan jarimatika.
Siswa diajarkan cara-cara menghitung dengan jarimatika dengan ketentuan
sebagai berikut:
Rumus: (T1 + T2) + (B1 x B2)