Koneksi Antar Materi Modul 3.3
Oleh Ria Indhirawati – SDN Sidomulyo 02 Gunungwungkal
Hai, bertemu lagi dengan saya Ria Indhi CGP Angkatan 11 dari Pati- Jawa Tengah. Tentunya kita semakin semangat dalam akhir pembelajaran pada GP ini, karena tinggal sedikit lagi kita menjadi guru penggerak yang semangat bergerak dan menggerakkan.
Pada modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid, kita sudah banyak mempelajari tentang peran guru yang dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajaran mereka sendiri, guru dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan perannya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi murid dapat berkembang dengan baik.

Saya merasa senang dan semakin memahami bahwa pengelolaan program sekolah yang berdampak positif pada murid membutuhkan kolaborasi yang terstruktur, komitmen, serta pemahaman mendalam tentang kebutuhan siswa. Modul ini memberikan wawasan tentang pentingnya perencanaan strategis yang berbasis data dan evaluasi yang berkelanjutan.
Modul ini menjelaskan tentang kepemimpinan murid dalam pembelajaran. Ketika murid mempunyai kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi, maka murid akan mempunyai apa yang disebut dengan “agency”. Agency berarti sebagai kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui tindakan yang dibuatnya.
Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Murid-murid akan secara natural mempelajari keterampilan belajar yang dapat digunakan sepanjang hidup mereka.
Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
Intisari dari modul 3.3 adalah:
1.Program harus berdampak langsung pada murid dengan mendukung pencapaian profil Pelajar Pancasila dan pengembangan potensi siswa.
2.Perencanaan berbasis data sangat penting untuk memastikan program sesuai dengan kebutuhan nyata di sekolah.
3.Pentingnya pelibatan seluruh pemangku kepentingan (guru, siswa, orang tua, masyarakat) agar program berjalan efektif.
4.Evaluasi harus dilakukan secara berkala untuk memastikan program tetap relevan dan memberikan dampak positif.
Suara Murid, Pilihan Murid, dan Kepemilikan Murid
Ketika murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Dalam menumbuhkan kepemimpinan murid dalam proses belajar, ketiga aspek di atas sangat perlu dipertimbangkan dengan baik oleh guru.
Komunitas merupakan salah satu aset sosial yang dimiliki sekolah. Komunitas yang dimaksud adalah guru, murid, orang tua/wali murid, dan masyarakat di sekitar sekolah yang secara langsung atau tidak langsung dapat memengaruhi proses belajar murid. Kemitraan sekolah dapat menerapkan Tri Sentra Pendidikan yang merupakan kerjasama pihak sekolah dengan keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban untuk membangun ekosistem pendidikan untuk menumbuhkan karakter dan budaya prestasi sekolah.
Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya?
Menurut saya, modul ini memiliki keterkaitan kuat dengan modul-modul sebelumnya. Berikut rangkumannya:
1.Filosofi Pendidikan KHD (modul 1.1) kita harus mengutamakan kebutuhan siswa dan mengedepankan pendekatan yang humanis dalam setiap program.
2.Nilai Guru Penggerak (modul 1.2)sebagai guru wajib engimplementasikan nilai kolaborasi, inovasi, dan fokus pada murid.
3.Visi Sekolah (modul 1.3) pengelolaan program yang dibuat oleh guru harus selaras dengan visi sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan siswa.
4.Budaya Positif (modul 1.4) pada program yang dibuat oleh guru harus membangun budaya positif yang mendorong keterlibatan dan rasa nyaman bagi semua pihak.
5.Pembelajaran Berdiferensiasi (modul 2.1), guru membuat program harus mencerminkan prinsip diferensiasi, sesuai kebutuhan siswa yang beragam.
6.Pembelajaran Sosial dan Emosional (modul 2.2), program yang dibuat perlu memperhatikan kesejahteraan emosi dan sosial siswa.
7.Coaching (modul 2.3), pemimpin program dapat memanfaatkan teknik coaching untuk mendukung guru dan siswa.
8.Pengambilan Keputusan (modul 3.1), program yang dibuat harus berdampak yang didasarkan pada keputusan yang bijak serta berfokus pada hasil pembelajaran.
9.Pengelolaan Sumber Daya (modul 3.2), pada program yang dibuat berasala dari asset/ sumber daya yang dialokasikan secara efektif untuk mendukung program terencana.