Koneksi Antar Materi Modul 2.1
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11
Oleh: Ria Indhirawati
Sebagai seorang pendidik, tentu kita masih ingat pemikiran Ki Hajar Dewantoro tentang “berhamba pada anak”. Berhamba pada anak berarti menghormati kebutuhan belajarnya dan siap memenuhinya. Tentu saja, kebutuhan belajar individu siswa jelas berbeda-beda. Seorang hamba yang baik selalu tanggap terhadap kebutuhan tuannya dan menghargai individualitasnya. Guru harus membimbing anak agar dapat hidup dan tumbuh sesuai kodratnya. Hal ini sesuai dengan analogi KHD bahwa petani tidak bisa menanam padi untuk tumbuh menjadi jagung.Lagi pula saya tidak bisa merawat padi seperti saya hanya merawat kedelai dan tanaman lainnya.
Konsep KHD menyatakan bahwa anak harus dibimbing sesuai fitrahnya. Kepemimpinan yang disesuaikan dengan kodrat anak adalah kepemimpinan yang memungkinkan anak tumbuh dengan leluasa, baik lahir maupun batin, sesuai dengan karakteristik dan potensi individu. Hal ini juga berarti bahwa pengajaran guru harus menanggapi kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dilaksanakan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar siswanya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan aspek motivasi belajar, minat, dan profil belajarnya.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pendidikan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan,gaya belajar, dan tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam metode ini, guru menyesuaikan instruksi, aktivitas, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa. Tujuannya adalah meningkatkan motivasi siswa, membantu siswa mencapai potensi maksimal: Dengan memahami kebutuhan individu, guru dapat membantu siswa mencapai potensi penuh mereka, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bahwa semua siswa merasa dihargai dan didukung.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu berkomunikasi dan mengembangkan hubungan saling percaya dengan siswa agar dapat memahami perasaan, sikap, kebutuhan, dan keinginan siswa. Semua informasi tersebut digunakan guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai bagi siswanya, dengan harapan siswa memperhatikan pembelajaran yang dirancang. Inilah sebabnya mengapa proses mengidentifikasi kebutuhan siswa menjadi penting.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi memang penuh tantangan. Namun, dengan sikap yang positif dan beberapa strategi berikut, kita sebagai dapat tetap termotivasi : fokus pada kemajuan, berkolaborasi dengan rekan sejawat, mencari sumber belajar untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan, menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi.
Pembelajaran berdiferensiasi menawarkan fleksibilitas yang tinggi dalam menyesuaikan proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa macam diferensiasi yang sering diterapkan di kelas, lengkap dengan contohnya:
Diferensiasi Konten (Content Differentiation). Penyesuaian materi pelajaran dibedakan berdasarkan tingkat pemahaman siswa.
2)Diferensiasi Proses (Process Differentiation). Variasi aktivitas pembelajaran siswa diberikan pilihan aktivitas yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama.
3)Diferensiasi Produk (Product Differentiation). Pilihan dalam menunjukkan pemahaman dengan siswa diberikan kebebasan untuk memilih bentuk produk akhir yang akan mereka hasilkan.
4)Diferensiasi Lingkungan Belajar (Learning Environment Differentiation). Pengaturan ruang kelas yang fleksibel dengan ruang kelas diatur sedemikian rupa sehingga siswa dapat memilih tempat belajar yang paling nyaman dan mendukung konsentrasi mereka.
Contoh Penerapannya misalnya, dalam pembelajaran tema "Lingkungan Hidup", guru dapat menerapkan berbagai jenis diferensiasi:
1)Konten: Siswa yang tertarik pada hewan dapat mempelajari tentang hewan langka, sedangkan siswa yang tertarik pada tumbuhan dapat mempelajari tentang tanaman obat.
2)Proses: Siswa dapat memilih untuk melakukan penelitian, membuat poster, atau membuat video pendek tentang masalah lingkungan.
3)Produk: Siswa dapat mempresentasikan hasil kerja mereka dalam bentuk poster, video, atau pameran mini.
4)Lingkungan: Guru menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, film dokumenter, dan alat peraga untuk mendukung pembelajaran.
Pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya tentang memberikan tugas yang berbeda-beda kepada siswa. Ini adalah tentang menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan setiap siswa untuk mencapai potensi maksimalnya.
Koneksi dengan materi sebelumnya :
Filosofi pendidikan KHD tentang pembelajaran diferensiasi memungkinkan kebebasan belajar. Berdasarkan konsep KHD, pendidikan adalah tentang memperjuangkan pengembangan minat, bakat, dan potensi anak, serta membimbingnya sesuai dengan sifat dan waktunya. Hal ini berkaitan erat dengan pembelajaran yang berdiferensiasi dan bertujuan membantu anak belajar dengan memetakan kebutuhannya sesuai dengan motivasi belajar, minat belajar, dan profil belajar anak.