Mohon tunggu...
Baf Oemar
Baf Oemar Mohon Tunggu... Karyawan Kantor -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami Khasiat "Lebih" Tolak Angin

11 Agustus 2018   11:01 Diperbarui: 11 Agustus 2018   11:58 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saja iklan tolak angin SidoMuncul tak pernah menghiasi layar kaca pada 8 tahun silam, mungkin saat itu saya sudah mencari klinik berobat. Mengapa? Karena suhu udara di Ciawi jauh berbeda dengan suhu udara di kampung halaman saya.

Sebagai orang sumatera, hidup 30 hari di Ciawi tidaklah mudah. Butuh perjuangan untuk mengatasi dinginnya suhu udara disana, terlebih jelang masuknya waktu subuh. Sungguh keadaan yang cukup sulit diajak kompromi. Dinginnya, bahkan terasa menusuk tulang dan persendian.

Di saat-saat seperti itu, maka pakaian hangat dan selimut tebal menjadi sangat diperlukan. Tapi saat itu justru saya tidak memiliki keduanya, baik pakaian hangat ataupun selimut tebal. Maka jadilah angin masuk dan menyerang tubuh saya yang lumayan kurus saat itu.

Pagi itu, gejala masuk angin mulai terasa menggerogoti tubuh. Badan terasa panas dingin dan paling dominan perut menjadi mulas seolah ingin BAB. Akibat keinginan tersebut, saya harus keluar masuk toilet untuk menuntaskan hajat. 

Anehnya, meski hajat BAB sedemikian besar, ternyata tak ada yang dikeluarkan ketika itu. Aneh juga pikir saya. Dalam hati kemudian saya bertanya-tanya, ada apa gerangan dengan tubuh ini??

Sementara badan panas dingin dan perut mulas, saya pun tersadar jika tubuh ini ternyata telah kemasukan angin. Apa yang harus saya lakukan? Kerokan? "Tidak mungkin", jawab saya dalam hati. Siapa yang bisa mengerok saya dan kemana mencari peralatan kerokan?

Beruntung, disaat-saat seperti itu saya teringat tentang iklan tolak angin SidoMuncul. Sekitar tahun 2010, iklan ramuan herbal satu ini memang kerapkali  berseliweran menghiasi layar TV dengan slogan flamboyan-nya "orang pintar minum tolak angin".

Yang paling melekat di ingatan saya tentang iklan tersebut adalah adegan dimana si empunya perusahaan memberikan deskripsi tentang komposisi ramuan tolak angin, khasiat ramuan hingga sekilas proses produksi ramuan. Deskripsi tersebut dibeberkan lugas oleh sang Presiden Direktur Irwan Hidayat dengan latar belakang pabrik yang terlihat di layar kaca "canggih dan higienis". 

Tanpa pikir panjang, saya pun bergegas menuju satu-satunya toserba yang ada di arena diklat. Sepanjang jalan menuju toserba, dalam hati saya berdoa agar yang dicari tersedia di tempat tersebut. Dan, Alhamdulillah saya berucap dalam hati ketika pemilik warung berkata "Mau berapa sachet mas?" "Dua saja mbak", jawab saya girang sembari panas dingin.

Dengan cekatan, selanjutnya kemasan tolak angin SidoMuncul yang didominasi warna kuning saya sobek. Sembari menengadah, ramuan herbal ini kemudian saya tenggak sampai habis, kecuali sachetnya yang bergambar jahe, daun mint dan madu.

Seingat saya, yang paling dominan dari ramuan tolak angin SidoMuncul adalah rasa jahe dan madunya. Ketika ramuan telah melalui tenggorokan, selanjutnya khasiat dan sensasi daun mint terasa sangat menyegarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun