Mohon tunggu...
Riad Afrillah
Riad Afrillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sembilanbelas November Kolaka

I am Riad Afrillah, I am studying Bachelor of Accounting at Sembilanbelas November University, Kolaka. I am active in internal campus organizations with positions as a member of the Student Resource Development Department at the Accounting Student Association for the 2022 period and as Deputy General Chair of the Accounting Student Association for the class of 2023. Alumni of the Independent Student Exchange Program Batch 3 at Airlangga University in 2023, and was the head of the Indonesian archipelago module at that time.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN USN Kolaka Desa Lawolia Mengadakan Sosialisasi dan Demo Masak Makanan Bergizi Bebas Stunting

7 September 2024   10:59 Diperbarui: 7 September 2024   11:12 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penyampaian Materi oleh Ibu Anggi Aprilia Pratiwi, A.Md.Ga.dokpri

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka yang bertugas di Desa Lawolia, Kecamatan Iwoimendaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, menggelar kegiatan sosialisasi pentingnya makanan bergizi bebas stunting. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil. Salah satu fokus utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan bahan pangan lokal yang mudah didapat dan dapat diolah menjadi makanan bergizi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (05/09/2024).

Foto Penyampaian Materi Stunting oleh Ibu Muhajira, A.Md.Keb.dokpri
Foto Penyampaian Materi Stunting oleh Ibu Muhajira, A.Md.Keb.dokpri

Dalam acara sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN mengundang dua pemateri pertama yaitu, ibu Muhajira, A.Md.Keb. (Bidan Puskesmas Iwoimenda) yang menyampaikan materi mengenai penyebab dan dampak stunting pada tumbuh kembang anak. 

Dia menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Masyarakat diajak untuk lebih memperhatikan asupan gizi keluarga, terutama di masa kehamilan dan masa balita, karena periode tersebut sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

Foto Penyampaian Materi oleh Ibu Anggi Aprilia Pratiwi, A.Md.Ga.dokpri
Foto Penyampaian Materi oleh Ibu Anggi Aprilia Pratiwi, A.Md.Ga.dokpri

Kemudian materi kedua yaitu, mengenai gizi dibawakan oleh ibu Anggi Aprilia Pratiwi, A.Md.Ga.(Petugas Gizi Puskesmas Iwoimenda). Dia menyampaikan bahwa penyebab utama stunting adalah asupan gizi yang tidak mencukupi pada ibu hamil dan bayi. Pola makan yang seimbang dapat mencegah stunting pada anak-anak dengan mengomsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang yaitu: 1) Karbohidrat yang meliputi (nasi, ubi, jagung, atau kentang); 2) Protein hewani dan nabati yang meliputi (daging, ikan, telur, tempe dan tahu); dan 3) Vitamin dan mineral yang meliputi (sayuran, buah-buahandan biji-bijian).

Edukasi gizi bagi keluarga mengenai pentingnya gizi harus terus dilakukan ditingkat keluarga, terutama kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Pengetahuan tentang cara memilih, mengolah, dan mengomsumsi makanan yang bergizi perlu ditingkatkan, sehingga keluarga dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan bahan makanan yang tersedia dilingkungan sekitar.

Selain penyampaian materi, mahasiswa KKN juga mengadakan demo memasak makanan bergizi dengan bahan-bahan lokal yang mudah dijangkau oleh masyarakat setempat. Demo masak ini menjadi salah satu kegiatan yang paling diminati, karena masyarakat bisa melihat secara langsung cara mengolah makanan sehat. Dalam demo tersebut, mahasiswa mencontohkan pembuatan beberapa menu sederhana namun kaya akan nutrisi, seperti sayur bening, lauk berbasis ikan, serta bubur dari umbi-umbian yang kaya karbohidrat dan serat.

Ibu Anggi Aprilia Pratiwi, A.Md.Ga.(Petugas Gizi Puskesmas Iwoimenda) menekankan bahwa bahan-bahan lokal yang mudah didapat di sekitar Desa Lawolia, seperti daun kelor, ubi jalar, dan ikan, merupakan sumber gizi yang sangat baik dan bisa diolah menjadi makanan yang lezat sekaligus bergizi. Dia mengajak ibu-ibu di desa untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut agar bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga, tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Hal ini disambut antusias oleh para peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun