Mohon tunggu...
Ria Apriandini
Ria Apriandini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Perusahaan Mengatasi Inflasi di Era New Normal?

8 Juli 2020   23:01 Diperbarui: 17 Juli 2020   08:35 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Inflasi atau kenaikan harga barang/jasa ini merupakan imbas dari naiknya biaya produksi, sudah dipastikan karena adanya kenaikan harga bahan baku serta upah buruh setiap tahunnya menjadikan biaya produksi kian membengkak.

Bagaimana Inflasi di Era New Normal?

Bank Dunia dalam laporan terbarunya menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diproyeksikan merosot hingga 0% atau tidak tumbuh sama sekali. Ralph Van Doorn -- Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia, mengatakan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak April, Mei, dan awal Juni memukul perekonomian cukup dalam.
Sementara Airlangga Hartarto -- Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian mengatakan, hampir seluruh sektor perekonomian menurun antara 20% hingga 50% selama masa pandemi Covid-19. Namun, dia menyebut ada pula sektor yang masih positif, seperti sektor pangan dan kesehatan.

Untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional, Airlangga menyatakan perlu dilakukan restart engine ekonomi. "Hal tersebut diperlukan agar kita bisa menahan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan menahan kondisi masyarakat yang berada di near poor (dekat dengan garis kemiskinan) menjadi poor (miskin)," ungkapnya.
Airlangga memaparkan, kondisi perekonomian Indonesia sebenarnya sudah mendapatkan kepercayaan di mata pasar. Artinya indikator perekonomian Indonesia saat ini positif. Misalnya, penerbitan obligasi oleh Hutama Karya yang ratingnya rendah karena dijamin pemerintah.

Aspek pengelolaan bisnis di era new normal :

Pertama Health. Dalam hal ini pelaku usaha perlu memikirkan elemen apa saja yang ada pada produk, jasa, lingkungan dan suasana yang dapat memberikan persepsi positif terhadap kesehatan konsumen. Misalnya, kemasan yang lebih higienis, pengolahan yang lebih baik, penggunaan bahan-bahan yang lebih menyehatkan, dan lain-lain.

Kedua adalah Secure, yaitu rasa aman konsumen dari resiko tertular ketika melakukan transaksi atau menikmati layanan. Misalnya, prosedur kerja atau cara pembayaran yang membangun persepsi lebih aman (contactless payment system) seperti pindai kode QR.

Cara Menghadapi Inflasi :

Efisiensi biaya internal, adapun biaya internal ini seperti biaya listrik, biaya administrasi, dan jenis biaya lainnya.

Menekan biaya produksi, biaya operasional dan biaya pemasaran. Ketiga biaya tersebut yang tidak efektif dan tidak diperlukan sebaiknya dikurangi.

Melakukan inovasi dan variasi produk. Dengan melakukan inovasi dan variasi maka diharapkan penjualan akan terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun