Sekilas menelisik fenomena Bootcamp, muncul satu pertanyaan. Apakah bedanya Bootcamp dan kursus? Ataukah hanya berbeda asal bahasa saja?
Bootcamp merupakan program pelatihan dengan waktu yang singkat namun intensif. Sedangkan menurut KBBI, kursus adalah pelajaran tentang suatu pengetahuan atau keterampilan, yang diberikan dalam waktu singkat. keduanya sama-sama menggunakan definisi kegiatan pelatihan dan durasinya singkat.Â
Pembeda dari keduanya adalah istilah intensif. Secara harfiah, kursus bila diterjemahkan dalam bahasa Inggris lazimnya menggunakan istilah course. Makna intensif rasanya cukup menjawab perbedaan kursus/course dan bootcamp. Simpulannya, istilah bootcamp sangat sarat dengan marketing zaman now, seolah lebih menjanjikan dari sekedar kursus biasa. Polesan bahasa marketing sukses jadikan fenomena bootcamp ini cukup diminati.Â
Sangat menggiurkan. "Kamu bisa meningkatkan technical skill yang dibutuhkan di industri yang kamu minati melalui bootcamp", sebuah tagline perusahaan yang menjual jasa bootcamp. Muncul pertanyaan, apakah pendidikan tak cukup mengantarkan generasi kini mendapatkan pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja? Terlalu naif rasanya bila kita memisahkan antara pendidikan formal dan bootcamp yang dapat Kita kategorikan sebagai pendidikan non-formal. Tentunya, ini berkenaan dengan tuntutan dunia kerja atau demi bertahan dalam era ekonomi kreatif.  Bootcamp sangat diperlukan oleh mereka-mereka yang ingin menguasai lebih lanjut lagi atau sekedar memperdalam lagi hobi atau bakat yang telah dimiliki.Â
Selain aspek keuntungan skill, perkumpulan orang-orang yang berada di bootcamp memberikan kesan sosial yang baru, menjadi cyrcle baru bagi seseorang. Rasa senasib sepenanggungan dan merasa tidak sendiri, layaknya menjadi salah satu keuntungan tersendiri saat mengikuti bootcamp. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H