Mohon tunggu...
Ria Ananda
Ria Ananda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

RINDU AKAN KASIH SAYANG

19 Mei 2015   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:48 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

RINDU AKAN KASIH SAYANG

Suatu hari ada sebuah keluarga yang utuh, dimana ada ayah, ibu, dan 5 orang anaknya. Mereka hidup dengan bahagia, tentram dan serba berkecukupan.Beberapa bulan kemudian, ibunya mengandung. Setelah beberapa bulan kemudian tibalah masa ibunya melahirkan, di mana ibu dan bayinya tidak dapat diselamatkan. Keluarganya pun merasa kecewa dan sedih mendengar hal itu terutama ayahnya . Beberapa tahun kemudian ayahnya pun jatuh sakit karena selalu kepikiran tentang kenangan dia bersama istri dan anak-anaknya. Yang membuatnya selalu termenung dan merasa sedih .

Ayahnya menyembunyikan sakit yang dideritanya itu karena tidak ingin anaknya sedih. Setahun berlalu sakit ayahnya pun bertambah parah, anak-anaknya mulai mengetahui tentang penyakit yang diderita oleh ayahnya. Mereka sangat sedih karena takut kehilangan ayahnya, tapi apalah boleh buat takdir berkehendak lain ayahnya meninggal dunia. Anaka-anaknya pun sangat sedih dengan kepergiaan ayahnya. Mereka pun menjadi anak yatim piatu.

Setelah sepeninggalan kedua orang tuanya, mereka tinggal bersama neneknya. Neneknyalah yang merawat dan menyekolahkan mereka hingga sekarang. Disitulah saatdimana mereka harus berjuang menjalani hidup tanpa kedua orang tuanya, mereka harus sabar dan tawakkal akan takdir yang menimpah keluarganya. Kadang mereka merasa sedih melihat teman-temannya yang masih mempunyai ayah dan ibu.

Beruntunglah kalian yang masih mempunyai kedua orang tua, maka sayangilah mereka selagi mereka masih ada disamping kalian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun