Helo,
Saat ini sedang tren istilah forest bathing. Segala usia mulai muda, menengah hingga lanjut, dengan segala profesinya, menikmati aktivitas forest bathing. Banyak lokasi dikomersialkan dengan menawarkan fasilitas kenyamanan dan keamanan yang memadai bagi terlaksananya kegiatan tersebut. Dan pada hari libur seperti hari ini, lokasi wisata forest bathing biasanya lebih ramai pengunjung, bila dibandingkan dengan hari lainnya.
Forest bathing, yang bila diartikan secara harfiah "mandi hutan", adalah suatu aktivitas alam, berlokasi di hutan, yang bertujuan untuk menyehatkan tubuh. Secara fisik, tubuh dengan panca indera yang sadar dan aktif, menangkap pemandangan dan suasana alam. Menyegarkan sekaligus membuat rileks. Secara kejiwaan, keterhubungan dengan alam bisa menghadirkan kembali semangat dan energi yang terbarukan. Rileks raga hingga ke jiwa.
Bentuk aktivitasnya bisa dengan berjalan kaki santai. Duduk di lokasi sembari menghirup udara beraroma daun basah atau aroma pinus. Menikmati embun dan udara yang sejuk segar. Menyentuh rumput, dedaunan atau batang pohon. Merasakan harmoni keterhubungan horizontal antara tubuh dengan pemandangan hijau nan asri di sekeliling, juga keterhubungan vertikal kepada sang pencipta, tentunya.
Manfaat Forest Bathing
Dr Qing Li dari Jepang, melakukan penelitian sejak tahun 2004. Dalam salah satu tulisannya, Effects of forest environment (Shinrin-yoku/Forest bathing) on health promotion and disease prevention, tahun 2022, menyampaikan manfaat forest bathing di antaranya sebagai berikut:
- Meningkatkan aktifitas antibodi
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
- Mengurangi stres
- Menormalkan tekanan darah dan detak jantung
- Meningkatkan kualitas tidur
- Meningkatkan semangat
Tips Forest Bathing
Berikut tips sebagai persiapan sebelum melakukan forest bathing:
- Buat rencana berdasarkan kemampuan fisik dan keluangan waktu
- Pilih lokasi yang terjangkau jaraknya
- Kenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman dan aman. Jalur yang dilewati bisa saja kering, berair atau berlumpur. Bisa berupa aspal, paving, setapak berbatu, tanah kering, trap berlumut, rerumputan atau tanah berlumpur.
- Bawa perlengkapan pribadi seperti air minum, cemilan atau makanan, obat-obatan bila diperlukan. Saputangan atau handuk kecil dan pakaian ganti bila sekiranya diperlukan
- Berjalan dengan kecepatan lambat sampai sedang. Karena tujuannya menikmati suasana alam, maka tidak diperlukan berjalan cepat atau buru-buru. Buat diri nyaman. Aktifkan semua indera. Nikmati setiap moment.
- Ajak keluarga, saudara atau teman bila memungkinkan. Bisa sekalian menguatkan keterhubungannya, selain keterhubungan dengan alam. Tetap berada pada kelompok. Upayakan tidak berpencar terlalu jauh.
- Bila sendiri, upayakan ada orang lain yang mengetahui keberadaan dan aktivitas yang sedang dilakukan.
- Mematuhi rambu dan petunjuk yang biasanya terpampang pada beberapa titik di lokasi. Seperti: berhati-hati pada area licin, membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, tidak membuat coretan pada lokasi yang dikunjungi.
- Mengenali peta hutan, akan bermanfaat sehingga bisa paham posisi.
- Cek jaringan ponsel atau smartphone. Ada kalanya menonaktifkan ponsel baik dilakukan supaya lebih fokus pada aktivitas forest bathing. Tetapi mengetahui di titik area mana ponsel bisa terkoneksi dengan jaringan dan bisa digunakan, juga penting. Mengingat pada area hutan yang tinggi, tidak selalu bisa terkoneksi dengan jaringan.
- Menjaga lisan dan sikap
- Berdoa. Memohon kelancaran, perlindungan dan keselamatan. Memohon diberi kebaikan dan keberkahan dari aktivitas yang dilakukan.
Tips berikutnya yang juga penting adalah
- Masuk ke lokasi wisata hutan melalui pintu gerbang resmi yang tersedia dan bayar tiket masuk sesuai ketentuan resmi. Mengapa hal ini perlu dilakukan?
Pertama. Faktor keamanan. Dengan melewati pintu gerbang resmi yang tersedia, petugas akan mengetahui kedatangan pengunjung. Dan seringnya mereka mencatat juga jumlahnya. Pada beberapa titik lokasi bahkan ada pembatasan maksimum kapasitas pengunjung yang mendatangi atau boleh berada di lokasi. Para penjaga akan terlihat di beberapa titik tersebut untuk memantau dan membantu pengunjung, bila diperlukan. Hal-hal tersebut dilakukan demi keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Kedua. Dana yang terkumpul digunakan untuk keperluan hutan itu sendiri. Seperti operasional, penjagaan kebersihan dan kealamian hutan. Jadi dengan membayar tiket masuk, pengunjung berkontribusi pada kelestarian alam hutan.
Kebermanfaatan dari hubungan antara dua pihak adalah saling. Pengunjung dan alam memiliki perannya. Pengunjung mengambil keuntungan dari suasana alam, sembari juga menjaga kelestarian alam yang dikunjunginya.
Terima kasih sudah membaca hingga akhir.
Happy forest bathing :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H