Mohon tunggu...
Rispira Lubis
Rispira Lubis Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tulisan Ungkapan isi hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengingatmu 'Pengantin Kecilku'

9 November 2010   05:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:45 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

matamu terpejam erat
wajahmu seolah tak kukenali
jahitan dan memar masih bertengger di kepalamu
namun tak ada sebulir air matapun jatuh di pipiku
aku masih tetap diam, mematung seperti es

kau menggandeng tanganku, tanpa ragu, tanpa malu
ketika akhirnya para dewasa mengejek kita, kulepaskan tanganmu
dan akhirnya esok hari aku pasti akan meminta maaf padamu. selalu seperti itu yg terjadi

kuberlari kencang mendekatimu hanya untuk mengecup pipimu ketika kau bilang naik kelas
kau heran namun tak merasa geli, malah sedikit tersenyum menatap kepergianku yg begitu cepatnya

kau adalah pengantin kecilku, meski kita tak mengerti apa yg dilakukan
dan semua tertawa bilang kalo kita cocok

waktu seolah terhapus, kau dan aku berubah
meski aku tau setiap kau lewati rumahku kau akan slalu melongok untuk mencariku, benarkan?
dan aku selalu ingin melewati depan rumahmu hanya untuk memastikan adakah engkau disana?

keadaan seolah menghukumku

kini kau diam tak bergeming dengan darah kering yg masih hinggap dikepalamu
wajahmu bengkak karena infus, namun aku masih saja diam mematung seperti es
mataku seakan terlalu kering untuk mengeluarkan cairan
hingga tiba saat mereka mengantarmu ke tempat peristirahatanmu yg terakhir
aku masih saja diam

akhirnya kau datangi aku. dengan wajah yg murung lalu bilang ' selamat tinggal'
aku masih saja diam
dan akhirnya kujulurkan tanganku untuk menggapaimu, memanggilmu meski tak ada suara yg keluar. namun kau telah menghilang
dan baru kusadari saat ini aku tengah menangis tersedu - sedu, terisak tanpa ada suara yg mampu keluar

goodbye pengantin kecilku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun