Mohon tunggu...
Rispira Lubis
Rispira Lubis Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tulisan Ungkapan isi hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

A Sense of Tolerance to Unity

16 Februari 2012   02:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:35 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan menciptakan semua hal berpasang pasangan, begitupun dengan hal yg disebut dengan Perbedaan. tuhan menciptakan perbedaan karena ia pun menciptakan pasangannya yang bernama Toleransi, tidak jauh berbeda dengan Pria dan Wanita, Bumi dan Langit. seperti itu pula Perbedaan dan Toleransi, mereka diciptakan untuk hidup berdampingan, bukan untuk pemecah seuatu kesatuan. Semua mengharapkan kedamaian, kedamaian untuk hidup bertetangga, kedamaian untuk hidup berdampingan bersama keluarga dan pasangan, kedamaian untuk hidup dalam suatu negara, dan kedamaian untuk hidup bersama di Bumi yang bulat ini. namun tak jarang pula impian itu dilupakan dan dikotori dengan pemikiran yang egois dan sempit sehingga melupakan seharusnya ada rasa toleransi terhadap perbedaan demi kesatuan dan kedamaian bersama. Banyak hal kecil yang harus terlebih dahulu kita perhatikan, seperti Toleransi bertetangga, kita bisa hadir saat tetangga kita merayakan kelahiran buah hatinya, atau semacamnya hanya untuk menunjukkan seberapa perduli kita terhadap lingkungan. atau jika tetangga kita merayakan hari besarnya, jika tak dapat kita berikan ucapan hendaknya kita tidak mencemooh dan merendahkan ritual yang mereka lakukan untuk hari besar mereka. dan masih banyak lagi sebenarnya. Banyak yang sering terlupakan pada kehidupan bermasyarakat, dan bernegara karena tidak sedikit orang yg merasa hidupnya lebih baik daripada orang lain sehingga berpikir ' ohh saya tidak sama dengan si anu' yg mungkin kehidupannya tidak lebih baik dari dirinya. hebat atau tidaknya orang lain, kaya atau miskinnya seseorang, tuhan tidak pernah memberikan hak kepadanya untuk mencemooh sesamanya. jika seperti itu jadinya maka janganlah berteriak akan perdamaian dan ketenangan jika sikap anda terhadap orang lain tidaklah lebih baik daripada orang lain terhadap anda di kemudian hari. Kedamaian simple namun memiliki arti luas, dan sulit digapai karena paradigma masyarakat yg kadang sulit dirubah,

tidak akan menjadi rendah derajat mu karena menghargai seseorang tidak akan menjadi kecil hidupmu hanya untuk tersenyum pada seseorang tidak akan menjadi miskin hidupmu hanya untuk sedikit saja perduli pada sekitarmu lihatlah apa yang dapat kau lakukan, bukan apa yg akan kau dapatkan lihatlah seberapa besar mereka mencoba menghargai dan memahamimu dan berharap kau pun menghargai dan mencoba memahami mereka,.. demi kesatuan yang diimpikan demi kedamaian yg diinginkan mari buka paradigma baru, buka hati dan matamu untuk lebih perduli pada 'sekitarmu' ^_- luv you all with all my respect

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun