Mohon tunggu...
Rispira Lubis
Rispira Lubis Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tulisan Ungkapan isi hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

God Always Love Us

6 November 2010   06:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terlalu banyak bencana yg terjadi saat ini, aku bertanya - tanya dan mungkin kalian juga memiliki pertanyaan yg sama denganku ' apa yg telah terjadi hingga tuhan begitu marah dan memuntahkan kemarahnnya lewat bencana dimana - mana.  ' jika bencana itu tergolong kecil itu masih dapat dinamakan cobaan bagi umattnya yang beriman namun jika bencana dalam versi terlalu dahsyat dan sering terjadi itu bukanlah cobaan lagi namun laknat, murka, bencana besarr

semua berdoa, akupun berdoa, berharap amarah sang kuasa reda namun bukan hanya doa yg diperlukan saat ini tapi juga kesadaran ' apa yg telah kita semua lakukan terhadap bumi miliknya ini' dosa apa yg telah kita lakukan. tahukah kita bahwa ia sangat mencintai ummatnya yg taat dan tidak taat padanya? berharap umat nya yg tidak taat segera menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yg lurus,

saat ini sedetik saja luangkan waktu kita untuk mengingatnya, mengulang kejadian - kejadian yg telah kita lakukan dan bertanya pada diri sendiri ' dosakah itu '

kini semua menjerit, semua memohon dengan air mata, dengan rasa sakit dan pedih agar sang kuasa menghentikan kemarahannya, kemurkaannya namun adakah secuil pertanyaan hinggap dihati kita 'apa yg telah kita lakukan?' pada bumi ini, pada bangsa ini, pada diri ini sendiri

saya bukanklah seorang yg benar juga, seorang yg tanpa dosa. bukan!! saya hanya meluangkan sejenak waktu saya untuk berpikir, mendalami, apa saja yg telah terjadi saat ini dan apa yg telah saya lakukan hingga sang kuasa begitu bertubi - tubi memuntahkan bencana dimana - mana.

saat ini bukanlah hanya doa, bukanlah hanya air mata, bukan pula jeritan - jeritan minta ampun kepadanya, namun kesadaran atas apa yg telah kita lakukan kepada sang maha kuasa yg begitu sayang pada ummatnya. diriku ini hanyalah seorang anak yg begitu berlimpah akan dosa, seorang yg memiliki berlimpah kasih sayang dari tuhan karena masih diberi kesempatan untuk berpikir, bernapas dan merasakan hari ini dengan jelas dan nyata milikku. cintanya begitu besar  sadarilah bahwa jantung kita masih berdetak karena kasih nya, kita masih dapat bernapas juga karena sayangnya yg begitu besar, masih dapat berkumpul dengan orang - orang terkasih karena ia masih memberikan kita waktu untuk sadar dan mengingatnya.

salam kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun