Di tulisan sebelumnya aku sudah membahas sedikit tentang candu gadget. Tapi di tulisan kali ini aku akan membahas tentang hubungan antara gadget dengan proses atodidak, berdasarkan pengalamanku sendiri tentunya.Â
Menurut Wikipedia, otodidak atau autodidak merupakan orang yang tanpa bantuan guru bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam bidang tertentu. Mereka mendapatkan pengetahuan tersebut dengan belajar sendiri.Â
Sejujurnya aku mengalami kecanduan berat dengan gadget, utamanya dalam hal menonton drakor. Aku menghabiskan banyak waktu untuk menonton drakor, dalam sehari aku bisa menghabiskan waktu 4-5 jam nonstop untuk menonton drakor.Â
Itupun aku bisa menambah lagi waktunya karena saking penasarannya dengan kelanjutan ceritanya. Hal ini membuatku bahagia sesaat tapi sekaligus frustasi. Frustasi karena aku sangat tidak produktif sekali.Â
Aku menyadari hal ini, sangat tidak baik bagi diriku dan kebiasaan buruk ini harus segera aku rubah. Hal ekstrem yang segera aku lakukan adalah menguninstal aplikasi Viu di HP ku.
Kemudian aku mencari kegiatan lain yang lebih produktif lagi. Kubuka lagi lemari-lemariku bajuku, ternyata ada benang wol yang telah aku beli satu tahun yang lalu. Aku pernah les merajut di Jogja, namun hanya bisa sampai tusuk dasar saja.Â
Mulai kubuka Youtube untuk mempelajari bagaimana cara merajut perlengkapan bayi. Rencananya perlengkapan bayi ini akan aku hadiahkan pada keponakanku yang sebentar lagi genap berumur 40 hari (selapan bagi orang jawa). Perlahan-lahan aku mempelajarinya dan ternyata berhasil, hamdalah.
Waktu aku baca lagi novel itu, aku senyum-senyum geli karena ceritanya garing dan alay. Wakakaka. Aku mulai nekat untuk mewujudkan impian ini, karena aku berfikir nanti ketika aku sudah sibuk lagi rasanya akan sulit membagi waktu antara pekerjaan dan projek menulis ini.Â
Kemudian aku putuskan untuk menulis komik pendidikan bergenre faksa (campuran fiksi dan non fiksi). Tentang judul dan isinya seperti apa nanti aku share ya kalau sudah terbit. Doakan ya teman-teman semoga di approve oleh penerbit. Aku membuka banyak channel tentang kepenulisan dan pengalaman-pengalaman penulis sukses mulai dari proses menulis hingga terbit. Rasanya senang sekali bisa berkarya walau dalam sekala kecil.
Kegiatan lain yang aku lakukan adalah masak-memasak. Terkdang aku merasa insecure dengan diriku, karena aku tidak pandai memasak dan tidak sejago temanku yang lain.Â