[caption id="attachment_313174" align="alignnone" width="300" caption="Sumber: VIVAnews"][/caption]
Apa yang tersirat dalam benak kompasianer saat mendengar dunia pertambangan? Menguntungkan? Merusak? Atau bahkan tak peduli?
Sebelum membahas lebih dalam opini masyarakat terkait dunia pertambangan, apa sih pertambangan itu? Berdasarkan UU Minerba No. 4 Tahun 2009, Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
Ya, kegiatan pertambangan adalah kegiatan penggalian dan pengolahan sumber daya yang ada di dalam bumi berupa mineral, batu bara, migas, dan semacamnya guna dimanfaatkan dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Mungkin sebagian dari kita masih belum sadar bahwa berbagai gadget, peralatan elektronik, dan berbagai bagian kendaraan yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah berasal dari bahan tambang. Untuk itu, marilah kita memulai untuk mengenal tambang lebih dekat dari sekarang.
“Dunia Pertambangan”, muncul berbagai macam opini yang terlontar saat saya menyebutkan dua kata tersebut ke beberapa orang. Ada yang mengungkapkan tentang eksploitasi migas, sebuah pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, sebuah kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia, dan opini yang paling sering dikatakan adalah sebuah kegiatan yang merusak lingkungan. Padahal jika diamati lebih seksama, tidak semua kegiatan pertambangan di Indonesia membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Sebuah kegiatan pertambangan memang sudah seharusnya memperhatikan dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan dengan adanya kegiatan tersebut. Sebelum kegiatan pertambangan itu beroperasi, harus dilaksanakan studi AMDAL terlebih dahulu, mengkaji tentang studi kelayakan, dampak-dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut, baik dampak positif maupun negatif. Jika studi kelayakan terpenuhi, maka kegiatan pertambangan tersebut diperbolehkan untuk beroperasi. Namun terkadang, studi AMDAL tidak benar-benar dilaksanakan secara maksimal, sehingga menyebabkan kegiatan pertambangan yang beroperasi di suatu wilayah tertentu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pertambangan yang ada. Akibatnya, terjadi kerusakan lingkungan sekitar.
Di Indonesia, tidak semua kegiatan pertambangannya buruk. Masih ada kegiatan pertambangan yang baik dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan sekitar, salah satunya yaitu PT Newmont Nusa Tenggara. Mungkin kita pernah mendengar berita tentang PT Newmont Nusa Tenggara beberapa tahun lalu tentang pertambangan emasnya yang menimbulkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan akibat limbah yang dibuang ke lingkungan melebihi aturan yang ditetapkan. Namun, dengan adanya kegiatan “Suistinable Mining Bootcamp” ini yang munkin dapat menjadi salah satu bukti bahwa PT Newmont Nusa Tenggara melakukan kegiatan pertambangan sesuai dengan prinsip pertambangan yang baik. Selain itu, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman-pemahaman terkait dunia pertambangan kepada masyarakat umum yang mungkin masih beranggapan negatif terhadap kegiatan pertambangan.
Saya adalah salah satu mahasiswi yang tertarik untuk mengenal dunia pertambangan lebih luas. Sadar atau tidak, dunia pertambangan ini memang penting untuk kehidupan kita. Kegiatan ini memberikan peran penting dan mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Walaupun terkadang mempunyai dampak negatif jika tidak dilaksanakan sesuai dengan peraturan terkait pertambangan. Oleh sebab itu, kita sangat perlu untuk mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai dunia pertambangan agar dapat menyikapinya lebih tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H