Didirikan pada masa Dinasti Fatimiah, Masjid Al-Azhar Kairo adalah masjid yang memiliki peran penting dalam sejarah peradaban Islam. Pada awal pendiriannya di tahun 970 M, masjid ini difungsikan sebagai tempat ibadah.Â
Namun dalam perkembangannya, kini Masjid Al-Azhar berkembang menjadi Universitas Al-Azhar yang merupakan pusat pembelajaran ilmu agama Islam dari seluruh dunia.
Dalam bahasa Arab, nama Al-Azhar memiliki arti "Masjid yang paling megah". Konon katanya, nama ini tidak hanya menggambarkan keindahan arsitektur masjid, tetapi juga memiliki filosofi yang berkaitan dengan sejarah Islam.Â
Nama ini berasal dari julukan Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW di mana kata az-Zahra dalam nama Fatimah ini berarti "Gemerlap atau Megah".
Masjid megah yang berhasil dibangun hanya dalam kurun waktu dua tahun ini, telah bertransformasi menjadi salah satu universitas bergengsi di dunia.Â
Kini masjid Al-Azhar dan Universitas Al-Azhar berada di satu area yang sama, tetapi tetap memiliki fungsi yang berbeda. Universitas Al-Azhar terletak tidak jauh dari masjid, yaitu hanya selisih beberapa gedung di seberang bangunan masjid.
Saat ini, Masjid Al-Azhar telah mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi-renovasi yang dilakukan secara bertahap di setiap periode pemerintahan ini menghasilkan gaya arsitektur bangunan yang beragam. Sehingga tergambar pada perbedaan gaya arsitektur menara masjid yang melambangkan dinasti-dinasti yang pernah memerintah di Mesir.
Memiliki lapangan luas yang dilapisi marmer putih indah, masjid ini dahulu dijadikan tempat beribadah sekaligus tempat belajar mengenai bahasa Arab dan Al-Quran. Dari tempat ini juga dapat terlihat tiga menara masjid megah yang masing-masing dibuat pada tahun 1340, 1469, dan 1510.Â
Menara masjid yang paling menarik adalah menara yang dibuat oleh Sultan Al-Ghuri pada tahun 1510 karena terdapat dua puncak menara kembar di atasnya.