Mohon tunggu...
rhr mukti atmowidodo
rhr mukti atmowidodo Mohon Tunggu... -

membela tanah air itu HUKUMNYA WAJIB buat orang2 yg beriman. TAPI INGAT ... jadi pembela tanah air tak harus jadi pembela rejim!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Cinta Malaysia, Tapi Aku Lebih Cinta Indonesia

26 Agustus 2010   19:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:41 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

bagaimana perasaan anda saat saya tuliskan AKU CINTA MALAYSIA? marah dan mempertanyakan nasionalisme saya? hahaha ... sabar, boss! gini penjelasannya ... anda tidak perlu ragu soal nasionalisme saya yang cuma seorang pemulung sampah kota dan sampah kata. saya sudah menulis beberapa artikel yang menyatakan betapa saya cinta pada negeri ini walaupun nama saya belum pernah tercatat dalam sejarah negeri ini. http://sosbud.kompasiana.com/2010/08/27/ini-dadaku-mana-dadamu/ http://lomba.kompasiana.com/group/blog-kemerdekaan/2010/08/16/baik-atau-buruk-inilah-negaraku-indonesia-tetap-negaraku-tercinta/ http://lomba.kompasiana.com/group/blog-kemerdekaan/2010/08/16/selamat-ulang-tahun-indonesiaku/ lalu, kenapa saya menuliskan judul AKU CINTA MALAYSIA? pertanyaan saya ... emang tidak boleh? emang dosa? saya seorang muslim dan dalam ajaran yang saya yakini kebenarannya menyatakan bahwa SETIAP MUSLIM ADALAH SAUDARAMU. jadi, apakah dosa kalau saya mencintai saudara saya yang sesama muslim? mencermati semua postingan yang ada, saya mengambil kesimpulan begini: sebenarnya, SIAPAKAH YANG PANTAS DIKUTUK DAN DIMAKI KARENA KONFLIK INDONESIA DAN MALAYSIA? (maaf kalau saya salah, ini semua adalah karena kebodohan saya dalam mencerna setiap artikel yang ada) rakyat indonesia marah, begitupun rakyat malaysia! jadi, ibaratnya tinggal dikasih api sedikit aja maka akan terbakar semua emosi yang ada. saya (pribadi) menilai bahwa KESALAHAN ADA DI PIHAK PEMERINTAH INDONESIA DAN MALAYSIA kenapa? KESALAHAN PEMERINTAH MALAYSIA menurut analisa Abang Geutanyo begini: perbuatan ngawur malaysia adalah didasarkan pada cita-cita dari kelompok Ultra Nasionalis Malaysia yang kini telah menguasai parlemen dan Pemerintahan Malaysia. Mereka masih bermimpi menghidupkan negara persemakmuran Melayu Raya di Selat Malaka. Apabila Indonesia sanggup di atasi, maka Singapore tentu tinggal memencet tombol saja, begitulah kira-kira analaisa dan kajian kelompok Ultra Nasionalis ini.

Kelompok Ultra Nasionalis ini sudah mulai menguat saat mendongkel Mahatir Muhammad sebagai PM Malaysia. Kelompok ini memberangus Anwar Ibrahim yang membawa bendera konserfatif dan demokratis. Ia pun dihadapkan pada skenario-skenario penistaan abadi, sehingga sangat tipis kemungkinan Anwar Ibrahim mampu kembali pada track sebagai calon pemimpin Malaysia, walau kesempatan ini terbuka jika dalam persoalan dengan Indonesai ini Malaysia dapat dikalahkan.

SUMBER: http://politik.kompasiana.com/2010/08/26/siti-nurhalizah-pun-menangis-oh-malaysia-ambisius-ultra-nasionalis/

(cerita lengkapnya silahkan baca di link tersebut)

jadi ya kelompok Ultra Nasionalis Malaysia itu berusaha menarik simpati rakyatnya dengan berbuat nakal pada saudara serumpunnya, indonesia.

lalu, apa kesalahan pemerintah indonesia?

KESALAHAN PEMERINTAH INDONESIA

1. kurang tegas 2. kurang tegas 3. kurang tegas 4. kurang tegas 5. kurang tegas ... ditulis alasan sampai bilangan tak terhingga pun, jawaban saya tetap KURANG TEGAS!

kenapa?

anda ingat jaman dulu sekolah mulai SD, SMP, SMA, UNIVERSITAS bahkan sampai hari ini?

orang yang lemah, klemak-klemek dan penurut selalu menjadi bahan permainan bagi orang yang lebih kuat dan (merasa) berkuasa. disadari atau tidak, dalam hidup ini selalu berlaku HUKUM RIMBA ... YANG KUAT MENGUASAI YANG LEMAH!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun