Mohon tunggu...
rhr mukti atmowidodo
rhr mukti atmowidodo Mohon Tunggu... -

membela tanah air itu HUKUMNYA WAJIB buat orang2 yg beriman. TAPI INGAT ... jadi pembela tanah air tak harus jadi pembela rejim!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Akan Menunggu Petunjuk Bapak Presiden

24 September 2010   07:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:00 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

mr. X mengatakan: Saya akan menunggu petunjuk bapak Presiden

mr. X dan beberapa orang lain selalu mengatakan begitu dan bersembunyi di balik nama bapak Presiden saat dinyatakan bersalah dan atau digugat keabsahannya dalam menduduki sebuah jabatan. pernyataan diatas adalah kasus terbaru yang terjadi saat ini.

saya hanya berpikir, 'sebetulnya ... siapakah bapak presiden tersebut? apakah bapak presiden sudah sedemikan hebatnya sehingga selalu ditunggu petunjuknya sebagai panutan dalam bersikap? KENAPA TIDAK SEKALIAN SAJA MEMINTA PETUNJUK KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA AGAR MENUNJUKKAN JALAN YANG BAIK DAN BENAR?'

sebuah grup musik pernah menyanyikan ROCKER JUGA MANUSIA ... disini saya coba memandang bahwa PRESIDEN JUGA MANUSIA YANG TAK PERNAH LUPUT DARI SALAH DAN KHILAF. jadi, tidak semua tindakan bapak presiden itu benar dan sebaliknya tidak semua tindakan bapak presiden itu juga salah. kita harus bisa memandang fair atas kejadian yang ada. ini adalah cara pandang saya (dan seharusnya, anda juga) terhadap kedudukan seorang BAPAK PRESIDEN.

sebaliknya, seorang bapak presiden juga harus bisa menempatkan diri dalam posisi yang baik dan benar sesuai peraturan yang ada. bapak presiden harus bisa berjiwa besar saat berbuat salah dan mau mengakui kesalahan tersebut untuk diperbaiki demi hidup dan kehidupan yang lebih baik.

sebuah contoh telah ditunjukan oleh Abu Bakar r.a. saat diangkat sebagai Khalifah, beliau r.a. berpidato: “Hai saudara-saudara! Kalian telah membaiat saya sebagai khalifah (kepala negara). Sesungguhnya saya tidaklah lebih baik dari kalian. Oleh karenanya, apabila saya berbuat baik, maka tolonglah dan bantulah saya dalam kebaikan itu; tetapi apabila saya berbuat kesalahan, maka tegurlah saya. Taatlah kalian kepada saya selama saya taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kalian mentaati saya, apabila saya berbuat maksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya.” (lihat Abdul Aziz Al Badri, Al Islam bainal Ulama wal Hukkam).

Pidato khalifah Abu Bakar r.a. di atas menunjukkan bahwa beliau sebagai khalifah tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang yang suci yang harus diagung-agungkan. Tak ada dalam kamus beliau: The chaliphate can do no wrong!

(http://www.suara-islam.com/news/gerakan-islam/dakwah/teladan/180-kepemimpinan-khalifah-abu-bakar-as-shiddiq-)

pertanyaannya:
apakah seorang bapak presiden mau bersikap seperti khalifah Abu Bakar r.a?

sehingga petunjuk yang selalu dinanti oleh bawahannya adalah petunjuk yang baik dan benar demi kebaikan bangsa ini dan bukan petunjuk yang 'semau gue' untuk membenarkan sebuah kesalahan

ahh ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun