KKN-BBK) ke-3 di Desa Pesucen, yang terletak di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Kami telah merancang beberapa program kerja yang terfokus pada empat bidang utama, yaitu kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.
Pada pertemuan ini, kami, mahasiswa dari Universitas Airlangga, tengah menjalankan Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (Dalam artikel ini, kami memaparkan salah satu program kerja dalam Bidang Lingkungan yang telah kami laksanakan pada hari Sabtu, 27 Januari 2024 Pukul 19.30 yang bertempat di Pendopo Kediaman Bapak Kepala Desa Pesucen yakni "Pemaparan Inovasi mengenai Rancangan dan Pengolahan Desain TPS 3R". Pemaparan ini ditujukan kepada para pengurus di setiap masing-masing Dusun di Daerah Desa Pesucen. Kegiatan ini dapat bertujuan untuk mengatasi problematika sampah yang ada di Desa Pesucen yang sampai saat ini masih belum menemukan titik terang.Â
Acara pemaparan desain TPS 3R ini dihadiri oleh para Kepala Dusun yang terdapat Di Desa Pesucen. Tujuan dari kegiatan pemaparan ini yaitu dapat memberikan wawasan kepada masyarakat khusus nya di Daerah Desa Pesucen mengenai pentingnya membuang sampah di tempat yang telah disediakan dan memberikan referensi kepada para Kepala Dusun mengenai desain Tempat Pengelolaan Sampah untuk segera diciptakan agar problematika sampah yang ada di Desa Pesucen dapat segera teratasi. Salah satu poin penting dari pemaparan desain kali ini yaitu Bapak Kepala Desa dan para Kepala Dusun setempat bisa memahami kegunaan dari terbentuknya tempat pengelolaan sampah tersebut serta dapat memahami tata letak dari tempat pengelolaan sampah tersebut.Â
Pemaparan dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip dasar desain TPS 3R, yang mencakup pemisahan sumber sampah, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan integrasi konsep TPS 3R dalam setiap tahapan pengelolaan sampah. Selain itu, peserta diperkenalkan kepada teknologi terkini yang dapat digunakan dalam desain TPS 3R, seperti mesin penghancur sampah organik, tempat penyortiran material daur ulang, dan sistem pengelolaan data untuk pemantauan kinerja. Inovasi utama yang diusulkan melibatkan pemisahan sampah di sumbernya, penerapan sistem daur ulang, dan penggunaan teknologi hijau untuk mengelola limbah organik.
Desain TPS ini dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Selain itu, mahasiswa KKN BBK 3 juga memberikan pelatihan kepada warga desa mengenai cara pemilahan sampah yang benar dan manfaat dari daur ulang. Edukasi ini diharapkan dapat menciptakan perubahan perilaku yang positif dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.Â
Proyek revitalisasi lingkungan ini tidak hanya memberikan manfaat segera bagi Desa Pesucen tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lainnya. Melalui kolaborasi yang kuat antara mahasiswa, masyarakat, dan pihak terkait, revitalisasi lingkungan dapat menjadi gerakan yang menjalar dan memberikan dampak positif dalam pelestarian alam. Diharapkan, inovasi dalam perancangan dan pengolahan desain TPS yang digagas oleh mahasiswa KKN BBK 3 Universitas Airlangga di Desa Pesucen dapat menjadi tonggak awal bagi perubahan menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Revitalisasi lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tugas bersama bagi seluruh masyarakat untuk menjaga keberlanjutan alam demi masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H