Mohon tunggu...
Rhomero Uno Sitorus
Rhomero Uno Sitorus Mohon Tunggu... Freelancer - Lelaki yg terlahir bukan terpaksa

Lelaki yg terlahir bukan terpaksa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjemput Kesuksesan Berawal dari Frustasi

18 Juli 2019   18:17 Diperbarui: 18 Juli 2019   18:23 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya orang jika mau memulai sukses pasti berangkat dari semangat juang. Biasanya sih begitu.  Akan tetapi yg kita bahas disini bukan dari semangat juang, akan tetapi dari rasa frustasi. Semisalkan bekerja di perusahan orang atau ditempat usaha seseorang.

Baiklah yg dimaksud dengan menjemput sukses dari frustasi itu begini, di setiap fase kehidupan manusia pasti ada saat jenuh ataupun saat di mana bekerja dari saban hari tetapi hasilnya tidak ada baik dimateri maupun di harta. 

Ada juga fase dimana saban hari selalu mendapatkan tekanan dari atasan setiap hari, target yg besar dan sebagainya. Tentu itu membuat hati menjadi gundah gulana dan akhirnya frustasi dan memilih untuk berhenti atau kita katakan mengundurkan diri.

Nah setelah mengundurkan diri ada dua tipe manusianya, yg satu memilih untuk melamar pekerjaan di perusahaan lain dan tetap kembali ke habitatnya bekerja, tidak tahan tekanan, frustasi, mengundurkan diri lalu melamar lagi diperusahan yg lain dan begitulah siklus hidupnya dan tidak ada perubahan yg signifikan kalaupun ada tetap menjadi karyawan di perusahaan oranglain. Dan semakin jauh langkahnya untuk menjemput sukses.

Dan tipe yg kedua adalah orang yg mengundurkan diri dari pekerjaan lalu menjemput suksesnya dengan cara menjadi seorang wirausaha. Dan ini semua dimulai dari rasa frustasi bukan dari semangat juang. Frustasi karena tidak tahan di bawah tekanan, frustasi karena mau menjadi lebih baik, frustasi karena ingin mengubah standart dan taraf hidup.

Berangkat dari frustasi ini maka timbulah niat untuk bangkit dan berubah. Ada sebuah dendam untuk tidak bekerja di bawah kendali orang lain. Apapun itu asalkan bukan di bawah kendali orang lain.

Frustasi seperti itu ialah frustasi yg baik, punya tujuan dan keberanian untuk berubah dengan cara menjadi diri sendiri bukan menjadi seperti oranglain mau. Jadi sejatinya frustasi itu tidak melulu negatif. Dan juga setiap orang punya cara tersendiri menjemput suksesnya.

Dan bagi teman teman yg lagi frustasi hendaknyalah memilih frustasi yg baik karena frustasi yg baik itu hanya mampu dilakukan orang yg punya semangat hidup, mau merubah hidup dan punya tujuan hidup.

Maka oleh karena itu yakinkan langkahmu, persiapkan dirimu, persiapkan mental dan hati pikiran dulu sebelum frustasi menyapa. Jika kamu sudah mempersiapkan itu semua dan disaat frustasi menyapa kalian akan menjadi dan memilih frustasi yg baik.

Sekian

Salam hangat dari tepian danau toba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun