Mohon tunggu...
Rhomero Uno Sitorus
Rhomero Uno Sitorus Mohon Tunggu... Freelancer - Lelaki yg terlahir bukan terpaksa

Lelaki yg terlahir bukan terpaksa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Manusia-manusia Kuat

29 Mei 2019   13:56 Diperbarui: 29 Mei 2019   14:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
indonesiaimages.net

Sejak awal saya sudah yakin kalau segala sesuatu yg terjadi didunia ini adalah atas kehendak Tuhan . Saya juga yakin apa yg saya jalani hari ini adalah sesuatu bagian dari rencana Tuhan untuk hidup saya . Dan sampai saya menuliskan tulisan ini saya masih berpegang teguh kalau Tuhan adalah sutradara terbaik dihidup mereka yg beriman . Berbeda dengan yg menganut ajaran atheis saya tidak tahu sutradara mereka siapa , sebab mereka tidak percaya adanya Tuhan mereka menganggap segala sesuatu itu terjadi karena logika dan filsafat didalamnya.

Selama perjalanan hidup saya itu jika boleh  dihitung lebih banyak kejadian yg tidak sesuai hati daripada yg sesuai hati.  Pada awalnya dulu kejadian yg tidak sesuai hati datang saya selalu mengumpat dan tidak terima dengan kejadian tersebut " Kenapa Tuhan tidak adil iya ?" "Kenapa ini terjadi , saya tidak mau" kata kata itu yg sering hadir dipikiran dulu . Pola pikir saya sudah jatuh satu langkah , saya jadi pribadi yg tidak bisa bersyukur , saya jadi pribadi yg tidak bisa menerima sesuatu hal yg tidak menguntungkan saya . Begitulah hal yg sering terjadi dulu sehingga saya menjadi pribadi yg penuh dengan ego dan amarah .

Dan pada akhirnya seiring berjalannya waktu pola pikir saya yg dulu telah berubah . Saya mulai berdamai dengan hati dan pikiran semenjak saya mulai menyadari tidak punya kuasa untuk menolak segala sesuatu yg tidak saya sukai sering hadir dikehidupan ini . Keadaan memaksa harus menjalani kejadian tersebut mau tidak mau harus dijalani . Berangkat dari pola pikir yg pasrah terbentuklah jati diri saya sebenarnya . Saat itu tidak banyak pilihan selain menjalani , saya mulai belajar menyalahkan diri sendiri atas kejadian bukan menyalahkan orang lain . Saya mulai pasrah dan berpegang teguh 'Ini bukan tentang apa yg terjadi , ini tentang rencana indah Tuhan buat hidup saya' kata kata itu masih melekat dihati dan pikiran sampai saat ini .

Berpedoman dengan kata ''Tuhan itu baik , dia tidak akan membiarkan aku sendiri' terbentuklah pribadi saya yg sekarang lebih kuat lagi . Apa yg terjadi dihidup saya sekarang selalu saya terima . Saya membuka usaha gagal dan bangkrut lantas saya tidak mengeluh dan menyalahkan orang tetapi saya menyalahkan diri sendiri dan bangkit lagi , karena jika saya menangisi kejadian itu tidak mungkin bisa kembali lagi dana yg sudah saya keluarkan. Saya masih berpegang teguh " Tuhan punya rencana lain"  dan memandang positif kejadian tersebut.  

Saya terus bangkit dan belajar dari kesalahan tersebut . Soal masalah cinta saya tidak takut untuk gagal , begitu juga dengan karir saya tidak takut karir saya turun yg terpenting tetap berjalan , gagal bangkit lagi , terus berusaha dan berdoa . Harus kita sadari ' Jika Tuhan sudah menuliskan cerita kita seperti itu lantas kita bisa buat apa ? Intinya Tuhan sudah menuliskan hari senin kita mengalami apa , hari selasa seperti apa , minggu depan dan tahun depan seperti apa . Kita hanya titik kecil yg dituliskan Tuhan dalam buku diarinya .

Jika kita telah mempercayakan penuh skenario nya kepada Tuhan , apapun yg terjadi kita pasti menerima . Menangisi itu semua tidak ada gunanya . Kita hanya cukup meminta kekuatan untuk menjalani dan melewati semua . Bukankah bagian terindah menikmati hidup adalah perbanyak bersyukur kurangi mengeluh ?

Semenjak saat itu saya selalu memandang positif sesuatu kejadian . Karir saya turun , ahh sudahlah mungkin Tuhan tidak suka saya bekerja disitu, bangkit lagi.  Cinta saya gagal , ahh sudahlah mungkin Tuhan tidak menjodohkan saya sama dia, bangkit lagi . Usaha saya bangkrut , ahh sudahlah mungkin Tuhan tidak merestui usaha saya seperti itu , bangkit lagi . Begitulah terjadi terus menerus sampai saya bisa menerima setiap apa yg terjadi .

Jadilah manusia-manusia kuat

Sekian

Salam hangat dari manusia yg belajar kuat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun