Wanita. Satu kata yang memiliki makna sangat kompleks. Apa arti wanita bagi anda?
       Â        Kristin Hannah dalam salah satu karya terbaiknya berjudul Firefly Lane mendiskripsikan dengan saat indah bagaimana wanita di luar sana menjalani kehidupan. Inti dari novel yang berlatar belakang di tahun 1970 an ini sebenarnya adalah tentang persahabatan antara dua gadis, Tully Hart dan Kate Mularkey, namun perjuangan mereka sebagai seorang wanita dengan latar belakang berbeda lebih menarik perhatian saya.
        Tully Hart, seorang gadis cantik dan hidup dengan penuh semangat di masa mudanya ternyata hanyalah remaja biasa yang hidup bersama kakek dan neneknya. Ibunya ada namun tiada. Ia hidup namun tak tampak memberikan sentuhan pada Tully. Hubungan dengan ibunya yang tak pernah membaik sejak kecil memberikan dampak luar biasa bagi Tully. Ia menjadi pribadi yang keras dan berani. Penampilan luarnya hanya ia jadikan tameng untuk menutup rasa kesepian akan sentuhan seorang ibu. Namun hidupnya mulai berubah setelah ia bertemu dengan Kate Mularkey, gadis seusianya namun berasal dari keluarga harmonis. Ibu dan ayahnya sangat mencintainya hingga ia tumbuh menjadi sosok yang lembut dan penuh kasih saying.
        Dua sifat berbeda mereka yang terbentuk dari lingkungan keluarga terus berpengaruh terhadap cara pandang terhadap kehidupan. Tully dengan sifat keras dan ambisiusnya sudah bertekad untuk bisa menjadi pembawa berita yang sukses. Ia habiskan hari-harinya untuk belajar dan mengasah kemampuannya. Kegagalan demi kegagalan ia terima namun tak membuatnya menyerah. Ia bisa jatuh 10 kali namun akan bangkit 11 kali. Tahun demi tahun ia lewati dengan penuh perjuangan dan air mata. Rasa kecewa, kesepian, kerinduan akan sosok ibunya terkadang terus menghantui namun ia berusaha untuk tak goyah. Ia ingin membuktikan jika ia bisa menjadi seseorang yang dibanggakan neneknya, satu-satunya orang yang ia sayangi. Keberuntungan pun mulai menghampiri Tully. Pelan-pelan ia bisa menjadi bagian dari stasiun TV terbesar di Amerika sampai pada akhirnya ia memiliki acara tersendiri. Inilah yang ia inginkan selama ini. Kekayaan dan ketenaran sudah ia miliki. Apakah ia bahagia? Jawabannya ia. Namun itu tak bertahan lama. Ia bahagia namun ia merasa sangat kesepian. Ia punya segalanya namun tidak untuk keluarga. Perasaannya terasa sangat hampa di balik semua kekayaan yang dimiliki. Kate, hanya kate. Hanya Kate keluargnya.
        Lalu bagaimana dengan Kate Mularkey sendiri? Bagaimana ia menjalani takdir hidupnya? Menjadi pribadi yang lembut tak sepenuhnya menjanjikan kehidupan yang baik. Kate hidup dalam bayang-bayang harapan ibunya. Ia tak bisa memiliki kehidupan yang ia inginkan. Ia hidup untuk memenuhi ekspektasi ibunya.  Kedatangan Tully dalam hidupnya juga mempertegas hal ini. Tully dengan sifatnya yang ambisius telah menarik perhatian ibu Kate. Membuatnya semakin menaruh harapan pada Kate agar bisa menjadi seperti Tully. Mereka pergi ke universitas yang sama dengan jurusan yang sama. Mereka ingin menjadi pembawa berita yang sukses, walaupun ini adalah pemikir tunggal Tully. Kate tak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya ikut kemana hidup membawanya. Jiwanya pada dunia menulis coba ia kesampingkan. Meyakinkan dirinya untuk bisa menjadi seorang pembawa berita. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Johnny dan menikahinya. Kehidupannya kembali berubah. Ia menjadi seorang istri sekaligus ibu dari 3 anak. Hidupnya tak mudah namun ia bahagia karena sosok Johnny selalu menjadi cagak penyokong hidupnya saat ia tak tahu arah. Menjadi ibu adalah sebuah kebahagiaan namun juga kesedihan. Ia mencoba menjadi ibu terbaik namun hubungan dengan anak pertamanya, Marah tak seperti yang diharapkan. Saat seperti ini, ia selalu membayangkan jika ia punya kesempatan untuk memutar waktu dan bisa kembali menata kehidupan dan kecintaannya pada menulis. Bukannya tak bersyukur namun ia merasa sangat lelah. Ia melepaskan banyak mimpi dan citanya untuk sebuah keluarga, namun terkadang ekspektasi melemparnya jauh ke jurang terdalam.
        Cerita dari dua sosok wanita hebat ini benar-benar membuka mata saya jika kita terkadang selalu melihat kekurangan dalam hidup. Tully dengan karirnya yang cemerlang namun sangat merindukan cinta dan keluarga yang tak pernah ia temui. Kate dengan sebuah keluarga utuh dan suami yang sangat mencintainya terkadang masih rindu dengan mimpi yang telah ia lepas demi sebuah pernikahan dan anak. Hidup adalah pilihan dan kita harus bisa memilih dengan bijaksana lalu menjalaninya dengan hati yang ringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H