Mohon tunggu...
RH Notes
RH Notes Mohon Tunggu... -

Pegawai, Praktisi, Pengajar Bidang Manajemen SDM dan Kepemimpinan

Selanjutnya

Tutup

Money

Membongkar Rahasia Sukses Ekonomi China

22 Januari 2018   07:00 Diperbarui: 22 Januari 2018   08:38 2130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Phoenix RRC

Saat kunjungan ke negeri Paman Sam lebih dari 5 tahun yang lalu, produk-produk China membanjiri negara adi kuasa tersebut. Namun harga produk china disana masih cukup mahal untuk ukuran orang Indonesia, meski bagai orang sana murah sekali. Saat kunjungan ke negeri China, saya mendapati produk China yang luar biasa murah sekali. Takjub. Karena kalau di Indonesia mungkin harganya bisa 3 kali lipatnya. Lebih dari itu, produk-produk china sangat inovatif, apa yang belum ada di Indonesia, disana sudah ada, mulai KW3 sampai dengan kualitas ORI.

Saat ini mulai dari pembangkit listrik sampai dengan toko online, semuanya dari China. Jack Ma dengan Alibaba-nya sukses memakmurkan Industri rumahan/ Industri kecil ke kancah dunia melalui teknologi digital. Pasar China tidak hanya di negerinya sendiri, tetapi di seluruh dunia. Akibatnya industrialisasi di China berkembang pesat dan menjadi negara Exportir terbesar di dunia pada tahun 2017.

China barangkali memang sebuah kekuatan ekonomi yang berkembang pesat karena keunggulan manufakturnya, namun ada beberapa hal yang dikorbankan untuk meraih sukses tersebut. Mencuri masa depan untuk kesuksesan hari ini. Pengorbanan lingkungan hidup demi kesuksesan ekonomi China. Sumber daya mineral dieksploitasi besar-besaran, kerusakan alam, dan menyisakan sampah-sampah industrialisasi. No Pain No Gain!

Sesungguhnya jika menggunakan produk China, tanpa sadar kita juga ikut andil terhadap masalah lingkungan. Apakah kita mau merampas hak atas anak cucu kita? Ataukah kita ingin mewarisi yang baik untuk masa depan penerus kita? Ingin diingat sebagai apakah kita oleh para penerus kita kelak? Sebagai Pahlawan atau Perampok?

Rahasia sukses tidaklah untuk diumbar gratis. Coba anda intip melalui google earth di China dan di Indonesia. Jika di Indonesia sangatlah terbuka, bahkan telanjang. Anda dapat melihat foto rumah anda dengan jelas melalui google earth. No Secret. Namun jika anda bandingkan di China, tak akan terbuka bebas seperti di Indonesia. Melalui riset panjangnya James Kynge berhasil mengungkap rahasia sukses ekonomi China, yaitu:

  • Menjaga biaya listrik sehingga secara semu menjadi rendah (subsidi)
  • Menurunkan harga air jauh dari harga sesungguhnya (subsidi)
  • Menjaga harga beberapa kategori batubara
  • Subsidi minyak
  • Memastikan pekerja tidak membentuk serikat buruh independen agar tidak menuntut kenaikan gaji
  • Menerapkan peraturan lingkungan hidupnya sendiri, agar tidak melumpuhkan industry dengan biaya-biaya pengelolaan lingkungan hidup
  • Merekayasa pola tabungan sehingga bank mempunyai modal untuk dipinjamkan
  • Memberi potongan pajak yang besar untuk exportir

Indonesia hingga saat ini masih bangga dengan Impor, membeli produk asing dan enggan menghargai produk dalam negeri sendiri. Bahkan himbauan untuk mencintai produk Indonesia masih populer ditelinga kita dengan kalimat "Cintailah Ploduk Ploduk Indonesia". Memang kalau mau berevolusi jadi negara maju, Indonesia harus siap dengan mindset untuk menggunakan produk dalam negeri. Menggunakan produk dalam negeri sama saja meningkatkan ekonomi dalam negeri. Jika anda penggemar film korea, coba lihat saja aktor atau artis di film tersebut, pastilah HP yang digunakan selalu bermerk Samsung.

Jika rahasia sukses ini sudah terbongkar, akankah burung garuda memiliki strategi jitu untuk terbang tinggi melampaui burung phoenix? garuda dan phoenix keduanya sama-sama hewan mitos. Mampukah mitos menjadi kenyataan. Jika phoenix sudah mengepakkan sayapnya hingga ke nusantara, lalu bagaimana dengan garuda? Semua tergantung dari tindakan kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun